get app
inews
Aa Read Next : Nahdlatul Ulama Dapat Izin Usaha Pertambangan Ketum PBNU Sebut Mengurus Umat Butuh Biaya

Idul Adha 2024 Kapan, Berikut Perkiraan PBNU

Selasa, 11 Juni 2024 | 08:56 WIB
header img
Tim Rukyat PWNU Jawa Timur meneropong posisi hilal (bulan) diatas Masjid Nambangan Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu. Foto: iNewsSurabaya/Ali Masduki

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Idul Adha 2024 Kapan? Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memprediksi Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1445 Hijriah jatuh pada Senin 17 Juni 2024. Dilansir dari Okezone, PBNU akan melihat langsung hilal pada 16 Juni nanti untuk memastikan.

"Prediksi perhitungan falakiyah yang dilakukan Lembaga Falakiyah PBNU dan tertuang dalam terbitan almanak 2024 tertulis tanggal 10 Zulhijjah 1445 Hijriah bertepatan tanggal 17 Juni 2024," kata Ketua Lembaga Falakiyah PBNU, KH Sirril Wafa kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (26/5/2024).

Pihaknya telah melakukan perhitungan ilmu falak terhadap posisi hilal awal Dzulhijjah 1445 Hijriah dengan menggunakan metode falak atau sistem hisab jama’i atau tahqiqy tadqiky ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama.

Perhitungan dilakukan untuk Jumat Kliwon 29 Dzulhijjah 1445 Hijriah yang bertepatan dengan dengan 7 Juni 2024 dilakukan di atas Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, dengan koordinat 6º 11’ 25” Lintang Selatan-106º 50’ 50” Bujur Timur.

Adapun kesimpulan yang didapat karena ijtimak atau konjungsiatau fase bulan mati akhir bulan Zulqa'dah 1445 Hijriah terjadi pada Kamis Wage 6 Juni 2024 pukul 19:39:45 WIB.

"Berarti ijtimak sudah masuk tanggal 29 Zulqa'dah selepas Isya' di Jakarta. Malam itu dan esok harinya (7 Juni) masih bulan Zulqa'dah," katanya.

Untuk posisi hilal pada 7 Juni saat matahari terbenam, lanjutnya sudah mencapai 9 derajat 16 menit 26 detik busur. Sedangkan sudut elongasinya (jarak sudut antara Matahari saat terbenam dan hilal) sudah mencapai 12 derajat 43 menit 37 detik.

"Angka-angka ini sudah melampaui angka kriteria New MABIMS dengan tinggi hilal minimal 3 derajat dan sudut elongasi minimal 6,4 derajat. Dari segi perhitungan Falakiyah, untuk posisi hilal awal Zulhijjah 1445 Hijriah mengindikasikan secara kuat bahwa 1 Dzulhijjah bertepatan tanggal 8 Juni, dan 10 Dzulhijjah bertepatan 17 Juni," ucapnya.

Meski demikian, LFPBNU tetap akan melaksanakan rukyatul hilal di lapangan sebagai persyaratan keagamaan dalam penentuan awal bulan Syar'iyyah.

"Secara resmi pengumuman awal bulan Dzulhijjah 1445 Hijriah akan disampaikan setelah pelaksanaan rukyatul hilal nanti pada tanggal 16 Juni melalui mekanisme Ikhbar (pemberitahuan) PBNU. Ikhbar disampaikan setelah isbat awal bulan oleh Menteri Agama," tutupnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut