get app
inews
Aa Read Next : Bupati Sumenep Dukung Pengembangan Destinasi Wisata Aloska Reborn, Tiket Tak Mahal!

Abuya Ghufron Ceramah Pakai Bahasa Semut dan Suryani di Ponpes Malang Jadi Viral

Jum'at, 28 Juni 2024 | 10:49 WIB
header img
Ceramah Abuya Ghufron menggunakan bahasa semut dan bahasa Suryani di Pondok Pesantren UNIQ Nusantara di Malang menjadi viral. Foto: Avirista

MALANG, iNewsSurabaya.id - Ceramah Abuya Ghufron menggunakan bahasa semut dan bahasa Suryani di Pondok Pesantren UNIQ Nusantara di Malang menjadi viral. Abuya Ghufron  mengaku bisa berbahasa semut dan Suryani.

Selain itu, pada video potongan - potongan yang diunggah di beberapa media sosial (medsos) itu dianggap menimbulkan kontroversi dari pernyataan Abuya Mama Ghufron, ketika ceramah.

MNC Portal mencoba menelusuri Ponpes UNIQ Nusantara, Dampit, Malang, yang ada pada keterangan di video itu. Lokasi ponpes ini berada tepat di pinggir Jalan Raya Turen - Dampit, tepatnya di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Ponpes asuhan dari KH. Abdul Ghufron Al Bantani atau yang dikenal dengan Abuya Mama Ghufron ini sekilas dari luar jalan raya layaknya ponpes lainnya. Memasuki area pesantren, tak ada perbedaan dengan bangunan di ponpes lainnya. Namun memang sekilas ponpes ini memiliki keunikan dengan bangunan masjid yang terbuat dari konstruksi bambu.

Beberapa bangunan Ponpes juga cukup ikonik dengan dibangun dengan bambu - bambu, seperti gubug, yang digunakan tempat tinggal santri dan beberapa jamaah. Di area bangunan depan dekat masjid bertuliskan dengan bahasa Sunda.

Sedangkan di bangunan kantor pesantren terdapat tulisan dengan Bahasa Suryani. Tulisan Pondok Pesantren UNIQ merupakan arti dari tulisan bahasa Suryani itu.

Pengurus Ponpes UNIQ Nusantara Ubad Aminullah menjelaskan, bila UNIQ merupakan singkatan dari Ulin Nuril Islami Qoyyidi, yang artinya orang-orang yang mempunyai cahaya Islam yang kokoh. Bahkan KH. Abdul Ghufron Al Bantani atau yang dikenal dengan Abuya Ghufron itu pernah membalikan kata UNIQ menjadi QINU.

"Dibalik jadi Qoyyidul Islam Nahdlatul Ulama, kenapa saya sampaikan itu dulu. Karena memang ada penggiringan opini," ucap Ubad Aminullah, ditemui di Ponpes UNIQ Nusantara, Jumat (28/6/2024).

Ponpes ini sendiri berdiri pada 9 Januari 1999 di Jalan Petukangan Gang 9, Surabaya. Seiring berkembangnya waktu Ponpes ini akhirnya berkembang hingga memiliki 9 cabang, dengan 7 memiliki kelembagaan pendidikan dan dua merupakan kantor sekretariat untuk menampung jamaah.

"Di Malang ini kan memang cabang. Jadi sudah banyak cabangnya yang sudah ada lembaga pendidikan ada 7, kalau sama sekretariatnya 9, buat jamaah gitu. (Ponpesnya) Di Malang, Surabaya, Indramayu, Jakarta Sunter, Bandung, Lampung, Kalimantan, 7 sudah lembaga pendidikan, sudah ada santrinya, dua di Lamongan dan Demak, itu sekretariat saja, untuk agenda tahunan," paparnya.

Menurutnya, sistem pendidikan di Ponpes UNIQ Nusantara sama halnya dengan Ponpes lain yang memegang ajaran Nahdlatul Ulama (NU), termasuk pelajaran kirab kuning, dan beberapa ilmu tafsir lainnya. Total ada 300 santri dan jamaah yang biasanya kerap mengikuti kajian ceramah di Ponpes ini.

"Ponpes kami memang pesantren unik, baik di pusat maupun cabang tetap agamis dan nasionalis, kalau kita tidak lepas dari kitab kuning, yang biasa dikaji di Pesantren NU, mulai ilmu tafsir dan lain sebagainya," pungkasnya.

Sebelumnya, Ponpes UNIQ Nusantara menjadi perhatian usai ceramah Abuya Mama Ghufron, atau bernama asli Abdul Ghufron Al Bantani, disebut kontroversial. Pada ceramahnya Abuya Mama Ghufron menyebut bisa berbahasa Suryani, berbahasa semut, hingga menjadi penjaga neraka.

Video itu disebut telah dipotong-potong oleh orang tak bertanggung jawab di media sosial. Potongan video itu merupakan ceramah dan kajian agama yang diadakan rutin di Ponpes UNIQ Nusantara, Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut