SURABAYA, iNewsSurabaya.id - PT. Multisarana Intan Eduka, Tbk atau MSIE berhasil mencatat kinerja membanggakan. Sejak penawaran umum saham perdana (IPO) di bursa efek pada tahun lalu, perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan properti untuk pendidikan ini berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 11,23% dan pertumbuhan laba bruto sebesar 151,16%.
Sepanjang tahun 2023, Perseroan mampu mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp4,13 miliar dan menghasilkan laba kotor sebesar Rp3,17 miliar.
"Keberhasilan ini merupakan hasil dari keberhasilan strategi usaha yang telah diimplementasikan di sepanjang tahun 2023," kata Direktur PT Multisarana Intan Eduka Tbk, Dr. Ian Griffin Prawiromaruto saat paparan public expose di Yello Hotel Jemursari Surabaya, Jumat (28/6/2024).
Nilai aset Perseroan per 31 Desember 2023 adalah sebesar Rp124,98 miliar. Nilai ini mengalami peningkatan 34,95% atau senilai Rp32,37 miliar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp92,61 miliar. Komposisi Aset Perusahaan di tahun 2023 terdiri dari 25,27% Aset Lancar dan 74,73% Aset Tidak Lancar.
Untuk nilai liabilitas Perseroan per 31 Desember 2023 adalah sebesar Rp11,67 miliar, dimana nilai ini tidak berbeda signifikan dengan per 31 Desember 2022. Sedangkan dari sisi ekuitas mengalami peningkatan sebesar Rp33 miliar atau sebesar 41% jika dibandingkan per 31 Desember 2022 sebesar Rp80,3 miliar.
Ian Griffin menjelaskan, jumlah pendapatan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 adalah sebesar Rp4,13 miliar. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 11,23% atau sebesar Rp416,94 juta di mana pada tahun 2022 tercatat sebesar Rp3,71 miliar.
"Peningkatan ini disebabkan karena adanya peningkatan pendapatan baik dari segmen penyewaan gedung dan apartemen serta biaya layanan yang diperoleh Perseroan di sepanjang 2023," jelasnya.
Lebih lanjut Ian Griffin mengatakan, pada 31 Desember 2023, Perseroan mencatat jumlah kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi adalah sebesar Rp4,08 miliar, sedangkan pada tahun sebelumnya Perseroan mencatatkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp892,81 juta.
"Penurunan ini disebabkan karena adanya kenaikan pada jumlah kas yang digunakan untuk pembayaran operasional dari Rp2,27 miliar di tahun 2022 menjadi Rp7,46 miliar di tahun 2023," katanya.
Editor : Ali Masduki