Selain itu, Pemprov Jatim juga terus mengadakan pelatihan bagi pelaku UMKM milenial yang mayoritas berasal dari generasi muda.
“Kami memiliki Millenial Job Center (MJC) di lima Bakorwil, yang bertujuan memfasilitasi milenial dan memberikan akses kepada Gig Worker (Freelancer) agar mereka mampu beradaptasi di Era Revolusi Industri 4.0,” jelas Adhy.
Pemprov Jatim juga memiliki Bank UMKM yang menyediakan Dana Bergulir (Dagulir) untuk pelaku usaha. Adhy menegaskan bahwa keberadaan Bank UMKM telah memberikan banyak manfaat bagi pelaku usaha di Jawa Timur.
“Kami terus memberikan sentuhan kepada pelaku UMKM, termasuk pelaku usaha ultra mikro,” tegasnya.
CEO Rumah BUMN Jatim, Issanto Putra, memaparkan sejumlah program yang digagas Rumah BUMN untuk memperkuat peran UMKM di daerah.
Issanto menjelaskan bahwa Rumah BUMN berkomitmen meningkatkan daya saing pelaku UMKM di Jawa Timur agar bisa menembus pasar ekspor melalui berbagai kegiatan, seperti pasar dagang luar negeri dan pameran Expo yang menggandeng perbankan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
“Kami selalu mengajak pelaku UMKM untuk ikut dalam pameran internasional dan Bisnis Matching di berbagai daerah di seluruh Indonesia,” tutup Issanto.
Dengan sinergi yang kuat antara Pemprov Jatim dan Rumah BUMN, diharapkan UMKM di Jawa Timur akan semakin berkembang dan mampu bersaing di kancah internasional.
Editor : Arif Ardliyanto