Wiluyo melanjutkan, apabila dalam musyawarah yang dilakukan para caketum berhasil menetapkan struktur inti kepengurusan baru PP IKA ITS, maka lengkap sudah proses demokrasi alumni ITS.
"Kenapa lengkap, karena kemarin kami sudah lakukan OMOV melalui aplikasi MIDA ITS yang sesungguhnya merupakan bentuk digitalisasi voting dari alumni seperti di Amerika Serikat. Alangkah baiknya jika pertemuan awal ini menjadi ajang musyawarah untuk mencapai mufakat tentang struktur inti kepengurusan ITS periode ini,” katanya.
Seperti diketahui bahwa tahapan pertama pemilihan Ketum PP IKA ITS periode ini mengalami peningkatan pemilih. Dari yang awalnya pada periode silam hanya 2.326 pemilih atau setara 6,1% dari DPT 2019 yakni 37.913 alumni. Sementara di periode ini jumlah pemilih 7.648 atau setara 14,84% dari DPT 2024 yakni 51.502 alumni.
“Saya sebagai peserta Pemilu Raya ITS mengapresiasi kinerja KPU yang pada periode ini mampu meningkatkan jumlah pemilih. Mudah-mudahan pada Pemilu Raya berikutnya makin banyak alumni terlibat dan menggunakan hak suaranya demi kemajuan IKA ITS dan almamater tercinta ITS Surabaya,” pungkas Wiluyo.
Apabila sesuai jadwal tahapan Pemilu Raya IKA ITS maka kelima nama caketum yang terpilih melalui OMOV akan diserahkan kepada Senat ITS pada 27 Juli mendatang.
Senat dan para pemilih bersama-sama akan hadir pada pelaksanaan Kongres IKA ITS yang rencananya digelar pada awal Agustus 2024.
Editor : Ali Masduki