BANYUWANGI, iNews.id - Penyadap getah pinus, bernama Asarik (62) asal warga Dukuh Purworejo, Dusun Panjen, RT 04/04 Desa Jambewangi Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi, ditemukan tewas di tengah hutan. Korban tewas akibat tertimpa pohon pinus yang tumbang saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang.
Kematian ini berawal dengan terjadi hujan disertai angin, sehingga pohon pinus disapu angin dan tumbang bahkan menimpa kakek yang bekerja sehari-hari sebagai penyadap getah pinus di area hutan, tepatnya di petak 61A2, RPH Sidomulyo, BKPH Kalisetail, KPH Banyuwangi Barat.
Sunarmi istri korban menjelaskan, Asarik bersama Sukadi, keduanya bekerja sebagai penyadap getah pinus di hutan pinus Purworejo. Pada saat menyadap itu terjadi hujan lebat yang disertai angin kencang sehingga memutuskan untuk berteduh di sebuah gubuk. Pada saat di gubuk tiba-tiba datang angin kencang sehingga ada puluhan pohon pinus tumbang dan menimpa Asarik.
Akibat tertimpa pohon tumbang tersebut korban langsung tewas seketika dengan luka sangat parah. Kepala dan kaki bagian kanan patah tulang. Selanjutnya petugas dibantu warga sekitar melakukan evakuasi korban untuk dibawa kerumah duka.
Asisten Perhutani/Asper, BKPH Kalisetail, Sunardi, membenarkan bahwa Asarik itu pekerja penyadap getah pinuh di kawasan hutan, tepatnya di petak 61A2, RPH Sidomulyo, BKPH Kalisetail, KPH Banyuwangi Barat, masuk Dusun Paras Tembok Blok Purworejo, Desa Jambewanngi Kecamatan Sempu.
Sementara itu, Kapolsek Sempu, AKP. Karyadi, mengatakan, karena tewasnya korban berada ditengah hutan dan hanya berempat dengan istri dan rekannya, maka harus dilakukan olah tkp guna mengantisipasi hal yang tidak di inginkan.
"Dari hasil olah tkp, polisi memastikan korban tewas murni akibat bencana alam, tertimpa pohon pinus saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang. Dengan kejadian tersebut, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kejadian ini dan menganggap sebagai musibah. Bahkan pihak keluarga menolak korban di otopsi," ungkapnya Kapolsek.
Editor : Arif Ardliyanto