get app
inews
Aa Read Next : Didampingi Emil Dardak ke Bangkalan, Menhan Singgung Pemimpin Muda

Catat Pertumbuhan 5 Persen Indonesia Tidak Boleh Puas, Ini Alasannya!

Rabu, 14 Agustus 2024 | 13:18 WIB
header img
Mantan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak memaparkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dalam acara UOB Privilege Conversation: Mid-Year Market Outlook 2024 di Surabaya, Selasa (13/8) malam. Foto: iNewsSurabaya/Ali Masduki

Enrico mencontohkan sektor farmasi dan kimia yang hingga saat ini masih mengandalkan pasokan dari perusahaan asing. Menurutnya, perlu ada reverse engineer agar nantinya sektor-sektor tersebut bisa dinikmati manfaatnya secara maksimal.

Pada kesempatan yang sama, Chief Investment Officer UOB Assets Management Indonesia Albert Z Budiman mengatakan, memang suku bunga bank sentral penting bagi investasi. Namun, bukan berarti hal tersebut bakal jadi penentu. Suku bunga tinggi tak akan masalah jika pada akhirnya kegiatan ekonomi masih lancar. 

"Di Jepang bunga sudah 0 tapi ekonomi tetap stagnan. Pengusaha sebenarnya juga tak keberatan kalau diberi bunga 10 persen asal penjualannya bisa meningkat berlipat-lipat," tegasnya.

Deposit and Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret menambahkan, fundamental memang kadang tak tercermin di pasar finansial. Meskipun pertumbuhan ekonomi tergolong bagus, IHSG diakui masih stagnan jika dikalkulasi year to date. Menurutnya, hal tersebut merupakan faktor dari pergerakan investor asing akibat rating investasi Indonesia yang turun.

Namun, dia merasa bahwa hal tersebut bisa jadi peluang. Apalagi, semester dua banyak sinyal yang nantinya bisa mengubah rating investasi di Indonesia. 

"Ekonomi kita kan cukup bagus. Lihat saja konsumsi rumah tangga yang masih tumbuh signifikan dengan kontribusinya lebih dari setengah dari PDB," tegasnya.

Sementara Mantan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak menuturkan, harus ada upaya untuk bisa mempertahankan laju ekonomi. Di Jatim saja, pihaknya juga terus memperbaiki ekosistem agar kegiatan bisnis lancar. 

Mulai membangun kawasan industri dengan fasilitas pelabuhan sendiri agar arus barang tak hanya terpusat di Tanjung Perak, Surabaya. Sampai membangun tol agar akses dari wilayah lain lancar. 

"Jatim perlu mempertahankan perannya sebagai lead manufacture export. Karena itu, kami sampai membuat fasilitas pembuangan B3 di Mojokerto agar pelaku industri tak perlu jauh-jauh kirim ke Cileungsi," ungkapnya

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut