SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur (Jatim) Bobby Soemiarsono mendorong percepatan penayangan produk dalam negeri, baik usaha mikro kecil dan koperasi dalam e-katalog lokal atau toko daring.
“Saya juga mengajak perangkat daerah untuk belanja produk dalam negeri melalui e-katalog lokal. Dengan adanya digitalisasi, hal yang tidak diinginkan tidak terjadi. Karena ada jejak digitalnya. Akurasi data lebih bagus,” katanya usai acara E- Purchasing Award tahun 2024 di Surabaya, Selasa (20/8/2024).
Dengan berbagai manfaat yang diperoleh, lanjut Bobby, sebanyak 33 Kabupaten/Kota di Jatim telah berhasil melakukan transaksi barang dan jasa bahkan mencapai Rp1 triliun lebih dengan 198 usaha mikro kecil (UMK), produk yang tayang lebih dari 1.000 produk.
“Jawa Timur Belanja Online (Jatim Bejo) ini mendorong seluruh Kabupaten/Kota untuk berlomba-lomba melakukan transaksi. Alhamdulillah perkembangannya positif,” kata Bobby.
Berdasarkan data, Pemprov Jatim masih menjadi pengelola e-katalog lokal dengan jumlah etalase terbanyak se-Indonesia.
“Untuk e-katalog lokal Jatim sebanyak 101 etalase termasuk katalog konstruksi. Dimana total transaksi hingga 30 Juni 2024 mencapai Rp6,1 triliun dengan produk tayang 170.152 produk,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Biro Pengadaan Barang/Jasa PBJ Setda Prov Jatim Endy Alim Abdi Nusa menyampaikan, sesuai dengan komitmen untuk meningkatkan belanja daerah, maka Pemprov terus mengoptimalkan E Katalog lokal dan program Jatim Bejo.
“Program Jatim Bejo dan katalog lokal dapat mendorong pertumbuhan nasional bangga terhadap produk Indonesia,” katanya.
Dia mengungkapkan, transaksi Jatim Bejo semakin meningkat per tahunnya. Awalnya 12 Kabupaten/Kota pada tahun 2020. Lalu sampai dengan Juli 2024 bertambah menjadi 33 Kabupaten/Kota yang bergabung.
“Ini sangat membanggakan sekali,” tambahnya.
Editor : Ali Masduki