Meski demikian, perubahan rute ini diproyeksikan dapat mengurangi anggaran hingga 30 persen. “Jika rute digeser ke kawasan pantai, biaya bisa berkurang hampir sekitar 30 persen,” ungkap Eri.
Proyek JLLT yang sangat krusial ini tidak hanya membutuhkan dana besar, tetapi juga waktu yang cukup panjang untuk penyelesaiannya. Eri menegaskan pentingnya memasukkan proyek ini ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya, agar proyek ini terus berlanjut di masa pemerintahan berikutnya.
“Rp 7 triliun itu jumlah yang sangat besar, harus direncanakan matang-matang dalam RPJMD agar proyek ini tidak berhenti di tengah jalan,” tegasnya.
Eri juga menambahkan bahwa keputusan besar seperti ini membutuhkan keberanian dari setiap pemimpin Surabaya. “Wali kota di masa saya harus berani membuat keputusan penting. Ini akan memastikan keberlanjutan pembangunan JLLT oleh pemimpin berikutnya,” tutup Eri
Editor : Arif Ardliyanto