Selain itu, Lapas Probolinggo juga menghadirkan pembinaan kerohanian intensif melalui Kamar Pondok Pesantren Darut Taubah. Di sini, para santri yang seluruhnya merupakan warga binaan dengan kasus narkoba, menerima pendidikan agama secara mendalam.
“Setiap hari, para santri mendapatkan materi baca tulis Al-Qur'an yang diharapkan dapat memperdalam pemahaman agama mereka, meningkatkan keimanan, dan membentuk pribadi yang lebih baik,” papar Dadang.
Dengan program ini, Lapas Probolinggo berharap para warga binaan siap kembali ke tengah masyarakat dengan membawa bekal spiritual yang kuat, siap menjadi individu yang lebih baik, dan menjauhi kehidupan kelam yang pernah mereka jalani.
“Kami ingin mereka kembali sebagai manusia yang utuh, dengan keimanan yang teguh dan semangat baru untuk meraih masa depan yang lebih cerah,” pungkas Dadang.
Editor : Arif Ardliyanto