SURABAYA, iNews.id - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) masih bisa melalui tahun 2021 dengan pencapaian kinerja penjualan yang cukup baik.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, mengatakan ditengah tantangan persaingan industri bahan bangunan yang semakin ketat serta kenaikan harga batubara yang signifikan, SIG pada tahun 2021 mencatatkan total pendapatan sebesar Rp34,96 triliun.
Total volume penjualan SIG pada tahun 2021 meningkat 1,6% menjadi 40,47 juta ton dari tahun 2020 sebesar 39,85 juta ton.
"Terutama dikontribusikan oleh peningkatan penjualan regional yang tumbuh seiring dengan meningkatnya kegiatan ekonomi di berbagai negara tujuan ekspor," katanya melalui siaran pers, Rabu (02/3).
Vita melanjutkan, untuk beban pokok pendapatan SIG meningkat 2,8% YoY menjadi Rp24,01 triliun. Selain karena peningkatan volume penjualan, peningkatan beban pokok pendapatan juga disebabkan oleh kenaikan biaya bahan bakar.
Hal itu sejalan dengan kenaikan harga batubara yang signifikan sepanjang tahun 2021.
Pada tahun 2021, SIG telah melakukan beberapa program kerja yang salah satunya adalah Sustainability Initiatives yaitu untuk mendukung upaya penurunan emisi karbon.
Program kerja tersebut diantaranya adalah penurunan clinker factor, peningkatan pemakaian alternative fuel dan efisiensi energy (listrik dan thermal).
SIG juga melakukan pengendalian emisi yang dihasilkan pada proses produksi melalui pemanfaatan teknologi sistem electrostatic precipirator, conditioning tower, dan bag filter di pabrik untuk mengelola emisi debu.
Selain itu, SIG juga memanfaatkan panas gas buang dari proses pembakaran sebagai pembangkit listrik dengan teknologi Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) di Pabrik Tuban dan Indarung.
Vita Mahreyni menambahkan, SIG juga memanfaatkan sampah kota yang sebelumnya telah diolah menjadi Refused Derived Fuel (RDF) sebagai energi alternatif pengganti batu bara di Pabrik Narogong dan Cilacap.
"Pemanfaatan sampah menjadi bahan bakar alternatif ini merupakan solusi untuk pengelolaan lingkungan masyarakat yang lebih baik," pungkasnya.
Editor : Ali Masduki