SURABAYA, iNewsSurabaya.id – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menghadirkan Workshop UMKM Indonesia Go Export 2024 perdana di Kota Surabaya. Kegiatan di Surabaya ini menyusul program serupa yang sebelumnya digelar di Kota Malang dan Bandung, beberapa pekan lalu.
BCA bekerja sama dengan International Chamber of Commerce (ICC) Indonesia menyediakan wadah bagi pelaku UMKM dari berbagai daerah untuk menguasai strategi menembus pasar internasional. Sebanyak 21 UMKM mengikuti pelatihan yang digelar di Fairfield by Marriott, Surabaya, 3–7 September 2024.
Pembukaan Workshop UMKM Indonesia Go Export 2024 Surabaya dihadiri EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn, Kepala Kantor Wilayah III BCA Hendrik Sia, serta Direktur Literasi dan Inklusi Keuangan OJK Horas V. M. Tarihoran
Workshop ini merupakan bagian rangkaian program UMKM Indonesia Go Export yang dibuka pada 21 Agustus di Malang. Peserta akan mengikuti kurikulum khusus yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan saat hendak melakukan ekspor, seperti halnya program inkubator usaha.
Kurikulum tersebut meliputi pengenalan terkait transaksi perdagangan internasional, peningkatan kualitas produk, packaging, dan branding, serta pelatihan dalam penyusunan laporan keuangan.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, bahwa BCA meyakini percepatan pengembangan UMKM memerlukan kolaborasi berbagai pihak, termasuk dalam hal mengarahkan pelaku usaha agar berorientasi ekspor.
"Oleh karena itu, kami menggandeng ICC Indonesia mendampingi pelaku UMKM agar bisa menjajaki peluang ekspor melalui program UMKM Indonesia Go Export. Kami menghadirkan sejumlah fasilitator berkompeten yang mampu memotivasi dan menginspirasi peserta agar bisa memasuki pasar ekspor. Kami menargetkan ada 60 UMKM dari berbagai daerah yang dapat melakukan ekspor setelah mengikuti pelatihan ini," terangnya.
Menurut Hera, keberadaan UMKM sangat vital bagi perekonomian Indonesia, karena sektor ini menyumbang 61% dari produk domestik bruto (PDB) atau setara Rp9.580 triliun. UMKM juga menyerap sekitar 117 juta pekerja atau 97% dari total tenaga kerja pada tahun 2023.
Sektor ini juga mempunyai potensi besar dalam pengembangan ekspor nasional, dengan kontribusi sekitar 16% dari total ekspor.
Untuk itu pendampingan terhadap UMKM perlu ditingkatkan agar kontribusinya dalam nilai ekspor nasional terus meningkat.
"Di bawah program pengembangan berkelanjutan Bakti BCA, perusahaan berupaya mendampingi UMKM agar bisa menemukan peluang ekspor dan melakukan pengiriman barang ke luar negeri," ungkapnya.
Editor : Ali Masduki