3. Tidak Menilai atau Menghakimi
Sebagai orang tua, kita perlu menjadi tempat pulang yang aman untuk menciptakan rasa percaya dan kedekatan pada anak. Sebab itu, orang tua perlu mengakui apapun yang anak rasakan, tanpa prasangka baik atau buruk.
“Terkait dengan poin sebelumnya, orang tua perlu belajar untuk menerima emosi yang dirasakan oleh anak, termasuk perilaku yang muncul sebagai dampak dari emosi tersebut, tanpa memberikan label atau penilaian apakah hal tersebut baik atau buruk. Dengan melakukan hal ini, orang tua akan bisa memahami dinamika yang terjadi pada anaknya dan membimbing anaknya dengan lebih tenang dan bijak,” jelas Rendra.
4. Berusaha untuk Lebih Sabar
Sudah menjadi rahasia umum bahwa tantangan dalam mengasuh anak adalah menjadi orang tua yang sabar dan mampu mengelola emosi agar memberikan contoh yang sehat bagi anak-anak dalam menghadapi masalah atau tekanan.
“Orang tua perlu belajar untuk mengelola emosinya dengan lebih adaptif agar bisa memiliki kesabaran lebih dalam berinteraksi dengan anaknya. Cara-cara sederhana seperti menarik napas dalam sejenak bisa membantu menurunkan tensi yang muncul sehingga orang tua bisa memberikan respon yang tenang, bahkan dalam situasi-situasi yang menantang,” ungkap Rendra.
5. Memperlihatkan Perasaan Empati
Sangat penting bagi orang tua untuk selalu hadir dengan hati yang terbuka. Kehadiran empati dan pemahaman akan menjadi jembatan komunikasi yang kuat, memungkinkan anak merasa didengar dan dipahami.
“Orang tua perlu menunjukan empati dan pemahaman terhadap pengalaman, situasi, dan tantangan yang sedang dihadapi oleh anak,” imbuh Rendra.
Itulah 5 cara yang bisa diterapkan untuk menjadi orang tua mindful, menurut Rendra Yoanda, Psikolog Klinis Anak dan Remaja.
Editor : Ali Masduki