get app
inews
Aa Read Next : Fraksi PKS DPRD Surabaya Punya Formasi Baru, Begini Keinginan yang Bakal Diwujudkan Warga Surabaya

Datangi DPRD Surabaya, Ratusan Orang Deklarasi Coblos Kotak Kosong, Ada Apa?

Selasa, 17 September 2024 | 18:56 WIB
header img
Ratusan Orang Deklarasi Coblos Kotak Kosong di DPRD Surabaya. Foto iNewsSurabaya/trisna

SURABAYA, iNewsSurabaya.id– Ratusan massa deklarasi coblos kotak kosong menjelang Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2024 di depan Gedung DPRD Surabaya, Selasa (17/9/2024).  Massa yang tergabung dalam Gerakan Coblos Kotak Kosong ini secara tegas menyatakan dukungan untuk mencoblos kotak kosong dalam Pilwali Surabaya 27 November mendatang. 

Aksi ini diwarnai dengan banner dan baliho besar yang menyerukan dukungan terhadap kotak kosong sebagai bentuk perlawanan terhadap calon tunggal yang diusung oleh partai politik.

Koordinator Aliansi Relawan Surabaya, Rudy Gaol, menegaskan bahwa mereka akan mencoblos kotak kosong sebagai bentuk penolakan terhadap sistem politik yang dinilai mengabaikan kepentingan rakyat. 

“Kami memilih kotak kosong sebagai bentuk protes terhadap pimpinan partai yang lebih mementingkan konsolidasi kekuasaan daripada kesejahteraan rakyat Surabaya,” ujar Rudy.

Dalam deklarasi yang dibacakan, massa menyuarakan kekecewaan terhadap para elit partai yang dianggap hanya berfokus pada ambisi politik pribadi dan oligarki. Mereka menilai bahwa kesejahteraan rakyat Surabaya semakin terabaikan. 

Rudy juga menyebut bahwa pemilihan kepala daerah seharusnya menjadi ajang mencari pemimpin yang benar-benar memahami dan memperjuangkan kepentingan rakyat.

"Pilwali ini bukan sekadar panggung politik bagi para elit untuk berbagi kekuasaan. Kami berharap dengan kemenangan kotak kosong, pesan kami akan sampai ke telinga partai bahwa perubahan nyata diperlukan, bukan sekadar janji manis," tegasnya.

Rudy optimis bahwa dukungan untuk kotak kosong akan meluas di kalangan warga Surabaya. Ia menyebut bahwa pihaknya telah mempersiapkan relawan dan alat peraga untuk menyosialisasikan gerakan ini ke berbagai wilayah kota. 

“Kami menargetkan 65 persen suara warga Surabaya untuk mencoblos kotak kosong,” ujarnya.

Rudy menjelaskan bahwa jika kotak kosong menang, maka pemerintah pusat melalui Menteri Dalam Negeri akan menunjuk Pejabat (PJ) sementara selama satu tahun, sebelum menggelar Pilkada ulang pada 2025. 

“Ini adalah kesempatan untuk menghadirkan calon-calon baru yang lebih layak dan mampu memimpin Surabaya ke arah yang lebih baik,” ungkapnya.

Rudy menekankan harapannya agar warga Surabaya sadar akan pentingnya perubahan kepemimpinan yang lebih progresif. Ia mencontohkan bagaimana kota kecil seperti Solo mampu mengembangkan "Tekno Park" yang mendukung perkembangan teknologi digital bagi anak muda. 

“PAD Surabaya adalah yang terbesar di Indonesia, tapi kita tertinggal dalam mempersiapkan anak muda menghadapi tantangan dunia digital. Eri Cahyadi tidak paham tantangan ini, dan kita butuh pemimpin yang lebih visioner,” pungkasnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut