MOJOKERTO, iNews.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto kecewa terhadap kebijakan pencairan bantuan program sembako tahun 2022. Pencairan tersebut tidak melibatkan pemkot, apalagi e-warung yang dibangun Wali Kota Ika Puspitasari.
Kekecewaan ini muncul saat meninjau penyerahan bantuan program sembako tunai senilai Rp 200 ribu/bulan di kantor Kecamatan Prajurit Kulon, Jumat (4/3/2022) siang. Ning Ita mengatakan, tahun ini penyerahan bantuan dilakukan di masing-masing kecamatan, sehingga banyak menimbulkan crowded. Karena jumlah penerima bansos Kota Mojokerto sebanyak 7.900 orang yang tersebar di tiga kecamatan.
"Meskipun luas wilayah kita kecil, namun jika proses penyalurannya dikumpulkan jadi satu di setiap kantor kecamatan maka jelas akan menimbulkan kerumunan. Apalagi saat ini masih pandemi dan mayoritas jumlah penerima bansos adalah manula sehingga sangat membahayakan bagi mereka," ungkapnya.
Masih kata Ning Ita, sebelum-sebelumnya, penyerahan bantuan sembako bisa diambil melalui 14 e-warung yang tersebar di 18 kelurahan di Kota Mojokerto. Sehingga selain lokasi pengambilannya lebih dekat, juga tidak menimbulkan antrian dan kerumunanan.
"Kalau sekarang kan lain, ngambilnya di kantor kecamatan, sehingga jelas saja berkerumun. Karena per kecamatan memangku 6 kelurahan dengan jumlah penerima ribuan," bebernya.
Selain itu, lanjut Ning Ita, pihaknya dibikin kesulitan saat menerima pertanyaan dan protes warga terkait persoalan distribusi dan sasaran bansos. Sebab Pemkot Mojokerto tidak diberi tembusan terkait rincian data penerimanya.
"Kita hanya diberi data glondongan saja, sehingga saat ada protes dari masyarakat, kita kebingungan untuk menindaklanjutinya," bebernya.
Untuk itu, ungkap Ning Ita, hari ini pihaknya berkirim surat secara resmi ke Kantor Pos untuk meminta data rincian jumlah penerima bansos sembako tahun 2022 se-Kota Mojokerto. Sehingga hal-hal yang perlu dievaluasi kedepan bisa sama-sama diupayakan.
"Kita ini kan sama-sama diposisi pemerintah, tentu bagiamana bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat itu tujuan kita," imbuhnya.
Editor : Arif Ardliyanto