SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Asosiasi Konsultan Hak Kekayaan Intelektual (AKHKI) terus mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan daya saing melalui perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
"UMKM yang telah mendaftarkan HAKI terbukti memiliki daya saing yang lebih luas dan mampu berkembang pesat," ungkap Ketua Umum AKHKI, Suyud Margono, dalam pembukaan AKHKI Expo 2024 yang berlangsung di Surabaya pada Jumat (27/9/2024).
Acara tersebut memamerkan kisah sukses UMKM ternama, seperti Pusat Oleh-Oleh (Pusol), Depot Bu Rudy, dan Baba Rafi Enterprise, yang telah memanfaatkan HAKI untuk mendorong ekspansi bisnis mereka. Expo ini juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya HAKI dan peran AKHKI, yang saat ini memiliki lebih dari 1.100 konsultan terdaftar.
Dalam pameran ini, Suyud menjelaskan bahwa UMKM harus lebih aktif dalam mendaftarkan hak paten, hak merek, hak cipta, dan jenis-jenis HAKI lainnya untuk melindungi aset intelektual mereka.
"AKHKI telah hadir sejak 2006 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2005 tentang Konsultan Hak Kekayaan Intelektual, dan kami berkomitmen untuk membantu UMKM dalam proses ini," tambahnya.
Talk show bertajuk "Berdayakan Merek, UMKM & Industri Berdaya Saing" menghadirkan dua narasumber inspiratif. Chasan Abrori, Finance Accounting Manager PT Baba Rafi International, yang mewakili CEO Kebab Baba Rafi, Hendy Setiono, menjelaskan bagaimana perusahaannya telah berhasil memperoleh empat jenis HAKI—Hak Paten, Hak Dagang, Hak Cipta, dan Hak Merek—yang membantu ekspansi bisnis ke 10 negara, dengan rencana masuk ke negara ke-11.
"HAKI memberikan kami perlindungan untuk terus berkembang secara global. Kami sangat terbantu dalam menjaga identitas dan inovasi merek kami," ujar Chasan.
Di sisi lain, Bu Rudy, pemilik Pusat Oleh-Oleh dan Depot Bu Rudy, berbagi cerita tentang bagaimana anak-anaknya berhasil mengembangkan merek keluarga menjadi enam cabang.
"Awalnya saya tidak muluk-muluk, tapi anak-anak saya melihat peluang besar dan berhasil mengembangkan bisnis. Mereka juga sudah mencatatkan HAKI untuk melindungi usaha ini," ungkapnya dengan bangga.
Menanggapi paparan dari narasumber, Suyud menegaskan bahwa pemerintah melalui kementerian terkait telah memberikan banyak fasilitas dan kemudahan bagi UMKM untuk mendaftarkan HAKI, termasuk keringanan biaya. "Ini merupakan langkah besar bagi UMKM agar lebih mudah melindungi dan mengembangkan aset intelektual mereka," tuturnya.
Ketua Komisariat AKHKI Surabaya sekaligus Ketua Pelaksana AKHKI Expo 2024, Benny Muliawan, juga menyoroti pentingnya kesadaran HAKI bagi konten kreator.
"Sekarang, tidak bisa sembarangan menggunakan lagu atau font dari internet. Semua harus hati-hati karena bisa saja melanggar hak cipta kreator aslinya, yang berpotensi menimbulkan masalah hukum," jelas Benny.
Dengan edukasi yang berkelanjutan melalui event seperti AKHKI Expo 2024, UMKM dan kreator diharapkan semakin sadar akan pentingnya HAKI dalam melindungi karya mereka serta mendorong daya saing di era global ini.
Editor : Arif Ardliyanto