Proyek pengabdian masyarakat ini dimulai sejak Mei 2024 dan telah melalui berbagai tahapan seperti desain peralatan, pengadaan bahan baku, manufaktur, hingga uji coba.
Pada 7 Agustus 2024 lalu, tim ITS menyerahkan alat ini kepada mitra sebagai bentuk dukungan untuk keberlanjutan produksi garam tradisional di daerah tersebut.
ITS Kolaborasi dengan Petani Garam Pamekasan, Wujudkan Eduwisata Garam Inovatif. Foto iNewsSurabaya/ist
Kepala Desa Bunder, Iswan Yanti, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada tim ITS atas inovasi teknologi yang diberikan. "Kami sangat terbantu dengan adanya alat ini, dan harapannya bisa terus digunakan untuk mendukung produksi garam di BUMDes kami," ungkapnya dengan antusias.
Dengan adanya kolaborasi ini, BUMDes Eduwisata Mutiara Saghara tidak hanya berkembang sebagai pusat produksi garam, tetapi juga menjadi tempat edukasi yang bermanfaat bagi generasi muda dan masyarakat luas.
Editor : Arif Ardliyanto