SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Menjelang akhir tahun 2024, Kabupaten Sampang bersiap menyambut datangnya musim hujan. Warga tidak perlu khawatir, karena Pemprov Jawa Timur (Jatim) telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan banjir selama lima tahun terakhir untuk mengatasi dampak luapan Sungai Kemuning.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Jatim, Baju Trihaksoro, menyampaikan kabar menggembirakan terkait penanganan Sungai Kemuning. "Alhamdulillah, jika dulu banjir di Sampang bisa bertahan hingga 3-4 hari, kini air sudah surut dalam 1 hingga 2 jam," ujarnya pada Jumat (4/10/2024).
Capaian ini berkat fokus Pemprov Jatim pada perbaikan infrastruktur, termasuk pembangunan rumah pompa, pemasangan site pile, dan normalisasi sungai secara besar-besaran.
Selama lima tahun terakhir, lima rumah pompa di Sampang telah dioptimalkan untuk menangani banjir. Rumah Pompa Teratai dan Delima, masing-masing dengan kapasitas 4,7 ribu liter per detik, serta Dagbukor yang mampu memompa hingga 9,5 ribu liter per detik, menjadi kunci utama penanganan banjir.
Sementara itu, Rumah Pompa Bahagia dan Kajuk, dengan kapasitas 3,6 ribu liter per detik, juga turut andil dalam mengurangi dampak banjir di kawasan pemukiman.
Selain itu, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) juga telah membangun CCSP sepanjang 7 km dan melakukan normalisasi 9 km aliran sungai, dengan total anggaran mencapai Rp 120 miliar sejak 2017.
Untuk semakin memaksimalkan pengendalian banjir, Pemprov Jatim juga sedang membangun sudetan di Desa Polagan Sampang sepanjang 3,5 km, yang diproyeksikan selesai tahun depan dengan anggaran Rp 5 miliar.
Selain itu, proyek sudetan sepanjang 12 km di Desa Panggung, Kecamatan Sampang, akan segera dikerjakan dengan dana Rp 1 triliun dari pemerintah pusat.
Dalam upaya jangka panjang, Pemprov Jatim terus melakukan pengerukan Sungai Kemuning dengan bantuan delapan alat berat yang dikerahkan selama lima tahun terakhir. Baju menegaskan bahwa meskipun banjir kini lebih cepat surut, penanganan masih akan dimaksimalkan dengan pembuatan floodway dan bozem di masa depan.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan di Jawa Timur akan dimulai pada Oktober 2024. Kepala Stasiun Klimatologi Jatim, Anung Suprayitno, mengungkapkan bahwa 23 zona di Jatim, termasuk Sampang, akan memasuki musim hujan pada bulan Oktober, sementara sebagian besar wilayah lainnya akan mulai hujan pada November.
Meskipun musim hujan akan segera tiba, dengan berbagai upaya dan program yang telah dijalankan, Kabupaten Sampang kini lebih siap menghadapi kemungkinan banjir dan mengurangi dampak buruknya bagi masyarakat.
Editor : Arif Ardliyanto