Polda Jatim Siagakan 6.000 Personel Hadapi Potensi Bencana di Musim Hujan
SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Polda Jawa Timur ( Jatim) bersama Forkopimda menggelar Apel Kesiapan dalam rangka Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi di Wilayah Jatim. Apel dilaksanakan di Lapangan Apel Mapolda Jatim pada Rabu (5/11/2025).
Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto menjelaskan, apel kesiapan ini merupakan langkah konkret untuk memastikan seluruh unsur penanganan bencana siap siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan berbagai bencana.
“Kita melaksanakan kegiatan apel kesiapan tanggap darurat bencana di Jawa Timur, yang juga dilakukan serentak se-Indonesia. Tujuannya untuk mengecek kembali kesiapan sumber daya manusia dan peralatan yang dimiliki agar benar-benar siap,” ujar Nanang usai apel.
Menurutnya, kesiapsiagaan menjadi sangat penting mengingat perubahan iklim yang kini telah bergeser dari musim kemarau ke musim hujan. Beberapa wilayah di Jatim telah mengalami bencana banjir dan tanah longsor dalam beberapa pekan terakhir.
“Dari mulai kemarin ada perubahan iklim, dan beberapa kali juga terjadi bencana. Ini akan menuju puncaknya, sehingga kesiapan kita harus benar-benar matang untuk bisa memberikan bantuan kepada masyarakat,” jelasnya.
Nanang menyebut, sebanyak 1.400 personel gabungan dari berbagai instansi mengikuti apel di Mapolda Jatim. Sementara di tingkat Polres dan Polsek di seluruh Jatim jumlahnya mencapai sekitar 6.000 personel.
Kegiatan ini melibatkan sinergi lintas lembaga, mulai dari pemerintah daerah (Pemda), TNI, BNPB, BPBD, relawan, dan unsur masyarakat. “Kami berkolaborasi dengan Pemda, TNI, BNPB, dan semua stakeholder terkait, termasuk masyarakat. Dengan kekuatan ini, kami ingin memastikan kesiapan secara menyeluruh, baik sumber daya manusia maupun peralatan,” tegas Kapolda.
Selain menyiapkan pasukan, Polda Jatim juga melakukan evaluasi terhadap penanganan bencana pada tahun-tahun sebelumnya. Langkah ini dilakukan agar proses tanggap darurat dapat berjalan lebih cepat dan tepat sasaran.
“Kita selalu mengevaluasi kejadian-kejadian sebelumnya supaya terus ada perbaikan dalam pelayanan terhadap penanganan bencana. Tidak hanya cepat, tapi juga harus tepat, karena ini berkaitan dengan penyelamatan jiwa,” imbuh Nanang.
Jenderal bintang dua ini juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam kegiatan ini. Ia menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mewujudkan pelayanan kemanusiaan yang efektif. “Dengan sinergitas yang kuat, saya yakin kita bisa bersama-sama melakukan kegiatan penanganan bencana dengan lebih baik lagi,” tutupnya.
Editor : Arif Ardliyanto