BANYUWANGI, iNews.id – Bank Plecit alias bank titil benar-benar ada, tidak hanya di film. Keberadaan bank titil ini benar-benar meresahkan warga, karena cara menagihnya memiliki kesan pemaksaan.
Fakta ini ditemukan di Banyuwangi, Jawa Timur. Sebagai wilayah yang berada di ujung timur Jawa Timur, bank plecit masih bergentayangan. Aksinya benar-benar merugikan, bahkan kemarin puluhan warga asal Desa Sraten resah gara-gara ulah petugas juru tagih bank plecit alias bank titil tepatnya di Desa Sraten, Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi, sehinga mereka nekat mendatangi Polsek setempat.
"Eronisnya petugas bank plecit itu, melakukan penagihan kerap bikin gaduh, masak malam hari nagih nasabah. Bahkan petugas juru tagih itu juga menggedor-gedor pintu rumah nasabah,” kata Wanto, sa;ah satu warga.
Yang menimbulkan resah, ujarnya, petugas bank plecit itu menemui nasabah yang sudah terlelap tidur dan istirahat. Kejengkelan nasabah itu, mereka datang sekitar pukul 22.00 Wib hingga gedor - gedor pintu.
Di picu itu, akhirnya warga nekat ngluruk Kantor Polisi Polsek Cluring untuk mengadukan perbuatan dan prilaku petugas bank titil.
Kepala Desa Sraten, H. Rahman Mulyadi, membenarkan kejadian tersebut, Rabo (2/3/22) sekitar pukul 09.30 Wib, warga mendatangi Kantor Desa Sraten. “Mereka dating dan meraa resah,” katanya.
Rahman menemui warganya bahwa mereka mengadu dan mengeluh ulah prilaku tulang bank titil, yang meminta uang angsuran atau tagihan malam hari. Warga mengeluh karena seringnya ditagih hutang oleh bank titil pada malam hari.
“Warga yang berkumpul di kantor Desa Sraten sebanyak 25 orang untuk diteruskan di Mapolsek Cluring, "kata Kepala Desa Sraten.
Kapolsek Cluring, AKP. Agus Priyono membenarkan malam itu puluhan warga telah mendatangi Polsek Cluring. "Warga Desa Sraten itu benar telah datang di Kantor Polsek Cluring, setelah diberi arahan agar membuat aduan sebagai dasar untuk menindaklanjuti hingga saat ini pihak yang dirugikan belum datang lagi ke Polsek,” katanya.
Bhabinkamtibmas ungkapnya juga telah mendata dan menyelidiki terkait permasalahan warga tersebut. “Memang diarahkan untuk membuat aduan," papar AKP. Agus Priyono.
Editor : Arif Ardliyanto