SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Surabaya akan kembali bergelora dengan kehadiran festival musik spektakuler, De Poppin Rhythm (DPR) Festival, yang akan digelar di akhir tahun 2024. Menggandeng Gudang Garam sebagai sponsor utama, acara ini akan berlangsung megah di Bumi Marinir Karang Pilang, Surabaya.
Para penggemar musik tanah air dapat bersiap untuk menyaksikan penampilan dari sederet musisi papan atas Indonesia yang akan memanjakan telinga dan hati penonton dengan aksi panggung yang tak terlupakan.
Tahun ini, DPR Festival menghadirkan kombinasi artis dari berbagai genre, menghadirkan energi berbeda di setiap penampilan. Beberapa nama besar yang akan mengguncang panggung antara lain Vierratale x Killing Me Reunion, JKT48, Efek Rumah Kaca, Tulus, Nadin Amizah, Hindia, Sal Priadi, hingga Reality Club. Tidak ketinggalan, Banda Neira, Feast, For Revenge, Rumah Sakit, dan banyak lagi akan turut memeriahkan suasana festival.
Salah satu momen paling dinanti adalah penampilan Killing Me Reunion yang dipimpin oleh Onadio Leonardo, di mana ia berkolaborasi dengan Sansan (Pee Wee Gaskins) dan Raka (Vierratale). Onad, yang dikenal sebagai sosok vokalis enerjik sekaligus partner podcast ikonik bersama Habib Jafar, sukses membuat penonton tertawa dengan komentar khasnya.
"Ini lagu jadul nih, terbukti lo anak lama yaa," canda Onad di sela-sela penampilan, membuat suasana semakin meriah.
Tiket DPR Festival dijual dengan harga mulai dari Rp150.000 hingga Rp400.000, harga yang dianggap sangat terjangkau mengingat banyaknya artis top yang hadir. Menurut Taufiq Ashari, salah satu penjaga tenant Suryanation, harga tiket ini sangat sepadan dengan pengalaman yang didapat. Selain menyaksikan penampilan artis, Gudang Garam sebagai sponsor juga menyediakan berbagai games interaktif yang bisa dinikmati oleh pengunjung.
"Event ini sukses besar, semua pengunjung terlihat sangat menikmati acara, bernyanyi bersama mengikuti irama artis favorit mereka. Kami juga mendukung mereka dengan berbagai games seru berhadiah agar suasana makin hidup," ujar Taufiq.
Editor : Arif Ardliyanto