Adapun putaran pertama diikuti oleh 270 anggota dari Bojonegoro, Jombang, Kota Kediri, Lumajang, Magetan, dan Pacitan. Sedangkan putaran kedua diikuti oleh 290 anggota dari Sumenep, Pamekasan, Probolinggo, Pasuruan, Banyuwangi, dan Ngawi. Putaran ketiga melibatkan 275 peserta dari Blitar, Sidoarjo, Gresik, Jember, dan Kediri.
Putaran keempat menghadirkan 285 anggota dari Ponorogo, Sampang, Lamongan, Mojokerto, Kota Surabaya, dan Madiun. Sementara itu, putaran keenam yang akan datang akan diikuti oleh 295 anggota dari daerah seperti Situbondo, Nganjuk, Kota Batu, Malang, dan Bondowoso.
Selain materi orientasi, peserta juga akan menjalani sejumlah evaluasi, termasuk pre-test, post-test, penilaian kedisiplinan, dan keaktifan selama sesi berlangsung. Hasil dari evaluasi ini akan menentukan kelulusan mereka dari program orientasi.
"Peserta harus memenuhi berbagai indikator kelulusan. Ini bukan hanya tentang hadir, tetapi juga tentang bagaimana mereka dapat berpartisipasi secara aktif dan memahami peran serta tanggung jawab yang mereka emban," ujar Ramli.
Pada kesempatan yang sama, Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono, mengungkapkan bahwa orientasi tahun ini memiliki sejumlah perbedaan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, salah satunya adalah supervisi langsung dari Kemendagri. Pelaksanaan orientasi yang serentak dan paralel di seluruh Jawa Timur juga menjadi poin penting yang disoroti.
"Orientasi kali ini lebih terstandar dan memungkinkan adanya interaksi langsung antara para peserta dari berbagai daerah. Ini akan memperkaya proses belajar mereka, karena perbedaan kondisi antarwilayah dapat memberikan perspektif yang lebih luas bagi para legislator baru," terang Adhy.
Dengan orientasi ini, diharapkan anggota DPRD terpilih mampu mengemban tugas mereka dengan lebih matang dan siap menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran di daerah masing-masing.
Editor : Arif Ardliyanto