Pesantren ini telah melahirkan ribuan santri dari berbagai penjuru nusantara, menjadi benteng pendidikan Islam yang terus melahirkan generasi berkualitas, berakhlak mulia, serta berkontribusi nyata bagi bangsa dan negara.
"Sejak berdiri, pesantren ini telah menjadi tempat penyebaran ilmu dan akhlak mulia, tidak hanya bagi para santri tetapi juga masyarakat luas. Warisan perjuangan para pendiri Bahrul Ulum adalah tanggung jawab kita untuk menjaga dan melanjutkannya," kata Gus Wafi, sapaan akrab KH. M. Wafiyul Ahdi.
Peringatan 200 Tahun Bahrul Ulum, Warisan Perjuangan Pesantren Menuju Puncak Peradaban. Foto iNewsSurabaya/zainul
Gus Wafi menekankan bahwa tema peringatan kali ini, "Mewariskan Daya Juang, Berhidmah Membangun Peradaban", mencerminkan semangat untuk terus berkontribusi dalam membangun peradaban dunia, dengan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam dan tradisi luhur pesantren.
Senada dengan itu, KH. M. Hasib Wahab turut menyoroti sejarah panjang pesantren Bahrul Ulum yang dipimpin oleh KH. Abdul Wahab Hasbullah. Kiai Hasib menegaskan bahwa Bahrul Ulum tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga pusat perjuangan bagi kemerdekaan Indonesia dan pembentukan peradaban bangsa.
"Para kiai dan santri Bahrul Ulum memiliki peran besar dalam perjuangan bangsa. Tugas kita adalah melanjutkan perjuangan mereka, terutama di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks," tegasnya.
Kiai Hasib juga mengingatkan akan pentingnya pendidikan pesantren dalam membentuk karakter bangsa yang kuat dan berakhlak mulia. Pondok Pesantren Bahrul Ulum menjadi fondasi moral bagi bangsa, menjaga keutuhan NKRI, dan mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan modern tanpa melupakan akar tradisi.
“Perjuangan kita ke depan adalah bagaimana tetap relevan dengan zaman tanpa kehilangan identitas pesantren yang kita junjung tinggi,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto