get app
inews
Aa Text
Read Next : Analisa Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Kurang Akurat, Ini Temuan Komisi VII DPR RI

Sekolah Lapang Cuaca Nelayan di Situbondo Dorong Peningkatan Produktivitas dan Keselamatan Nelayan

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 01:29 WIB
header img
100 nelayan dan penyuluh perikanan mengikuti Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di Situbondo. Foto/BMKG

SITUBONDO, iNewsSurabaya.id -  Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) berhasil dilaksanakan dengan sukses di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada Kamis(24/10). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan nelayan dalam menghadapi cuaca laut yang dinamis. 

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Situbondo, Wawan Setiawan, S.H., M.H. dan Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, M.Si, serta dihadiri juga oleh Anggota Komisi V DRP RI Ir. H. Sumail Abdullah secara daring. Kegiatan yang mengundang 100 nelayan dan penyuluh perikanan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan keselamatan nelayan.
 
Sekda Situbondo menekankan pentingnya pelatihan ini mengingat garis pantai Situbondo yang panjang dan menjadikan nelayan sebagai mata pencaharian utama bagi sebagian besar penduduk. 

"Pelatihan ini sangat bermanfaat dan diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan pendapatan para nelayan, yang mencapai 15% dari jumlah penduduk Situbondo," ujar Wawan.
 
Lebih lanjut, Sekda berharap SLCN dapat meningkatkan keselamatan nelayan dan kemampuan mereka dalam mengantisipasi bencana. "Tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan pendapatan, tapi saya harapkan dari kegiatan ini juga dapat meningkatkan keselamatan dan antisipasi bencana," imbuhnya.
 
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, M.Si, menjelaskan tentang sistem Inawis yang dikembangkan BMKG untuk membantu nelayan dalam menentukan lokasi potensi tangkapan ikan. 

"BMKG telah membangun sistem Inawis, berikutnya akan dirancang mengenai sistem diseminasi atau tata cara komunikasi informasi BMKG ke Nelayan di laut," ungkapnya.
 
Sistem Inawis yang menggunakan data real-time memungkinkan nelayan untuk memilih jenis ikan yang ingin mereka tangkap. "Dengan konsep nelayan menangkap ikan, bukan nelayan mencari ikan," jelas Guswanto. 

"Data yang digunakan adalah data real-time yang merupakan data mendekati real-time. Di dalam Inawis terbagi 4 jenis ikan, agar nelayan dapat memilih sesuai tangkapan yang di inginkan," sambungnya.
 


Guswanto juga menekankan pentingnya pemanfaatan informasi cuaca untuk meningkatkan ketahanan pangan dari sektor kelautan. "BMKG juga mengembangkan mendukung informasi untuk budidaya ikan, rumput laut dan komoditas laut yang terkait," tambahnya. 

"Seluruhnya ini merupakan manifestasi dalam mendukung ketahanan ekonomi, yang artinya kemiskinan akan terkikis. Selain itu stunting juga akan berkurang dengan meningkatkannya produktifitas sektor kelautan ini," lanjut dia.
 
Anggota Komisi V DPR RI, Ir.H.Sumail Abdullah, menyatakan dukungan penuhnya terhadap pelaksanaan SLCN dan berharap BMKG terus melaksanakan program ini secara rutin dan bertahap, khususnya di Kabupaten Situbondo. 

"Saya mendukung penuh pelaksanaan SLCN dan berharap BMKG terus melaksanakan SLCN secara rutin dan bertahap khususnya di Kabupaten Situbondo," kata Sumail.
 
Peserta SLCN diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, mengingat tidak semua nelayan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan ini. 

"Peserta bisa memanfaatkan sekolah lapang ini dengan sebaik-baiknya karena kalian adalah orang-orang terpilih karena tidak semua nelayan mendapat kesempatan mengikuti sekolah lapang," pesan Sumail.
 
SLCN di Situbondo diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain di Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor kelautan.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut