SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Berita viral kembali mengguncang media sosial X (dulu Twitter). Akun @Mdy_Asmara1701 mengabarkan bahwa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Universitas Airlangga (Unair) dibekukan oleh pihak kampus setelah membuat karangan bunga satire yang ditujukan kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Dari foto yang tersebar luas di media sosial, tampak karangan bunga berbentuk persegi panjang dengan gambar Prabowo dan Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Tulisan di papan tersebut berbunyi, “Selamat atas dilantiknya Jenderal Bengis Pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3 sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi.”
Tak hanya itu, karangan bunga tersebut menampilkan label kontroversial pada foto keduanya: Prabowo dengan sebutan “Ketua Tim Mawar” dan Gibran sebagai “Admin Fufufafa.” Di bagian bawah, tertulis ungkapan tajam, “Dari: Mulyono (B******n Penghancur Demokrasi).”
Karangan bunga ini langsung memicu reaksi luas dari netizen, yang mengomentari dengan beragam perspektif. Salah satu pengguna, yang menanggapi unggahan ini dengan seruan solidaritas mahasiswa, menulis, "Bagaimana jika semua BEM seluruh universitas melakukan solidaritas yang sama dengan Unair? Jika semua rektorat bertindak serupa, mahasiswa tahu apa yang harus dilakukan untuk menanggapi aksi-aksi pembungkaman seperti ini.”
Komentar lain dari akun #MardianahA17345 menambahkan, “Segitu takutnya sama karangan bunga, padahal apresiasi anak muda harus didengar bukan diberangus.”
Unggahan ini telah dilihat lebih dari 1.666 kali dan memicu berbagai tanggapan publik yang mempertanyakan tindakan kampus.
Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ulayyah, mengonfirmasi bahwa pembekuan organisasi tersebut benar adanya. “Betul, sejak Jumat 25 Oktober 2024, kami dibekukan,” ujar Tufa pada Sabtu 26 Oktober.
Dekan FISIP Unair, Bagong Suyanto, juga angkat bicara terkait insiden ini. Ia mengungkapkan rencananya untuk bertemu dengan perwakilan BEM FISIP Unair pada Senin, 28 Oktober 2024. “Iya, Senin kami bertemu,” ucap Bagong, meski menolak untuk menjelaskan lebih lanjut dan hanya meminta media menunggu hasil pertemuan tersebut.
Tanggapan netizen dengan adanya Karangan Bunga Satire untuk Prabowo-Gibran. Foto iNewsSurabaya/tangkap layar
Isu ini terus menjadi sorotan, dengan publik menantikan langkah yang akan diambil oleh pihak kampus terkait kebebasan berekspresi mahasiswa dan batas-batas kritisisme terhadap tokoh publik.
Editor : Arif Ardliyanto