Expat Roasters Hadirkan Gerai Terbesar di Surabaya dengan Konsep Farm-to-Table Unik

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Expat Roasters, merek kopi spesial di Indonesia, resmi membuka gerai keempatnya di Surabaya, sekaligus yang terbesar hingga saat ini, Expat Roasters Dharmahusada. Berlokasi di Jl. Dharmahusada Indah Timur, gerai seluas 450 m² ini menawarkan konsep unik "farm-to-table" yang belum pernah ada di lokasi Expat Roasters lainnya.

Konsep ini menghadirkan kebun interaktif yang menyediakan bahan segar untuk menu makanan di outlet, memberikan pengalaman yang berkelanjutan dan bernilai lebih bagi pelanggan.

Gerai Dharmahusada menyajikan beragam kopi premium Expat. Roasters, termasuk single origin seperti Bali Kintamani dan Jawa Barat, serta blend favorit seperti Patria, Nomad, Habitat, Jozo, dan Terra. Pecinta kopi juga dapat menikmati produk terbaru berupa minuman kaleng cold brew yang praktis untuk dinikmati saat bepergian.

Shae Macnamara, Founder dan CEO Expat. Roasters menjelaskan bahwa gerai Dharmahusada sangat istimewa. Pihaknya menggabungkan kecintaan terhadap kopi dengan koneksi yang lebih dalam terhadap alam melalui konsep farm-to-table yang berkelanjutan, sejalan dengan komitmennya terhadap kualitas dan inovasi. 

"Kami ingin pelanggan menikmati tidak hanya kopi terbaik tetapi juga makanan yang bersumber secara lokal dan segar dari kebun kami,” ujanya.

Desain arsitektur visioner Expat. Roasters Dharmahusada dipimpin oleh Wilson Harkhono, Principal Architect dari WHAstudio bekerja sama dengan X plus O Design Studio yang berbasis di Sidney, Australia. Integrasi taman hidroponik dan perkebunan kopi ke dalam tata letak gerai menciptakan hubungan yang harmonis antara alam dan hospitality.

“Merancang Expat. Roasters Dharmahusada adalah tentang menciptakan ruang yang imersif yang mencerminkan etos merek tentang keberlanjutan dan kualitas,” kata Wilson Harkhono. 

“Kami ingin merancang tempat di mana orang dapat merasakan keseluruhan perjalanan kopi — dari kebun hingga cangkir — dengan cara yang modern namun tetap menghormati alam,” sambungnya.

Editor : Ali Masduki