SURABAYA, iNews.id – Jember menjadi kota dengan produksi tembakau terbaik. Tidak hanya perusahaan lokal, produsen mancanegara juga rebutan untuk mendapatkan tembakau asal Kota Jember ini.
Komisaris PT Boss Image Nusantara (BIN Cigar) Agusta Jaka Purwana mengatakan, kualitas cerutu Indonesia salah satu yang terbaik di dunia. "Tembakau (jenis) Besuki Na-Oogst (BNO) ini sudah sangat terkenal di kalangan produsen rokok dan cerutu dunia. Kuba dan AS yang terkenal dengan cerutunya juga mengimpor tembakau BNO dari Jember,” katanya.
Awalnya, tambah Agusta, tembakau Jember diekspor dalam bentuk bahan mentah. Kemudian, tembakau Jember dijual ke berbagai negara yang memiliki perusahaan produsen rokok atau cerutu. Sehingga nilai ekonomisnya kurang maksimal.
"Sesuai perkembangan, muncul perusahaan lokal Jember yang berusaha memproduksi rokok, khususnya cerutu. Bahan bakunya ya tembakau kualitas ekspor jenis BNO," ujarnya.
Agusta menjelaskan, tercatat 4 perusahaan cerutu di Jember yang sudah berskala nasional. Rinciannya, Mangli Djaya Raya (MDR), Kopkar Kartanegara, Dwipa Nusantara Tobacco, dan PT BIN Cigar. Selain itu, ada 2 produsen cerutu skala internasional yang ada di Jember. Yakni Burger Sohne AG dan Villinger Sohne AG.
Beragam merek cerutu itu memiliki ciri khas masing-masing. Baik dari sisi citarasa maupun bentuk dan ukuran cerutu. Kualitas cerutu Jember memang sudah tidak diragukan lagi. Bahkan tidak kalah dari cerutu buatan luar negeri. Seperti cerutu Kuba atau Amerika Serikat. Kualitas cerutu Jember tetap terjaga karena proses pembuatannya memang butuh ketekunan. Bahkan proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Selain dikerjakan dengan tangan manusia (handmade) dan bukan mesin, proses pembuatan cerutu kalau (proses) dari awal, memang cukup lama," kata Iman Santoso, Direktur Pemasaran PT Boss Image Nusantara (BIN) Cigar.
Dimulai dari tembakau yang siap untuk digulung atau dilinting menjadi cerutu. Tembakau ini terlebih dulu harus difermentasi dan proses fermentasi memerlukan waktu hingga 2 tahun.
"Dari bahan bakunya saja, tembakaunya harus melalui proses fermentasi, minimal yang kita gunakan itu melalui proses fermentasi selama 2 tahun," paparnya.
Setelah daun tembakau siap, masih ada proses lagi. Yakni menyeleksi daun disesuaikan dengan ukuran cerutu yang akan dibuat. Kemudian barulah daun tembakau dibuat cerutu.
"Jadi ada desertasi dulu, produk apa yang dibutuhkan untuk pembuatan. Juga seleksi, termasuk dari warna daun, kemudian besar kecilnya, kemudian juga mana pemilihan bahan baku untuk yang low cigar, medium cigar dan premimum cigar. Itu juga butuh proses desertasi. Dari proses desertasi, pembuatan, hingga menjadi cigar, itu membutuhkan waktu sampai 2 bulan," terang Iman.
Editor : Arif Ardliyanto