JOMBANG, iNewsSurabaya.id - Bisri Syansuri Jombang merupakan sosok ulama kharismatik, pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan juga pejuang kemerdekaan Republik Indonesia. Rekan seperjuangannya sudah banyak mendapat anugerah pahlawan nasional dari pemerintah.
Bisri Syansuri atau Mbah Kiai Bisri diajukan alumni Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur untuk ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 2017 silam. Kiai Bisri dinilai memiliki peran penting dalam perjuangan Kemerdekaan RI.
Salah satu kontribusinya adalah menjadi Komandan Markas Besar Ulama selama masa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Selain itu, setelah kemerdekaan, kiai Bisri juga berjuang melalui jalur politik sebagai anggota DPR RI.
Keulamaan dan kharismatik Kiai Bisri bisa dilihat dari setiap hari, makamnya yang terletak di kompleks Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif, Denanyar, Jombang, tidak pernah sepi peziarah. Ratusan orang dari berbagai daerah datang untuk berdoa dan mengenang jasa-jasa ulama besar yang wafat pada 25 April 1980 ini.
Keluarga besar Kiai Bisri tidak mempermasalahkan belum ditetapkannya Kakek Presiden RI ke 4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut. Bagi keluarga, Kiai Bisri sudah dianggap pahlawan, baik bagi keluarga maupun umat Islam, khususnya warga Nahdliyin.
“Kami tidak mempersoalkan apakah Mbah Bisri diberi gelar Pahlawan Nasional atau tidak. Bagi kami, beliau sudah menjadi pahlawan sejak lama. Pahlawan bagi keluarga, bagi pesantren, bagi umat, dan tentunya bagi Nahdlatul Ulama," ujar KH Abdussalam Shohib cucu kiai Bisri Syansuri, Minggu (10/11/2024).
Pengasuh pesantren Mambaul Maarif Denanyar ini menyebut, setiap tahun usulan gelar Pahlawan untuk kakeknya selalu diajukan kembali oleh para alumni Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar.
Para alumni merasa bahwa Kiai Bisri pantas mendapatkan pengakuan resmi atas jasa-jasanya dalam perjuangan bangsa. Namun, keluarga tidak terlalu memprioritaskan itu, karena bagi keluarga, gelar formal bukanlah yang terpenting.
Bisri Syansuri lahir pada 18 September 1886 dan sepanjang hidupnya banyak memberikan kontribusi penting bagi negara dan agama.
Para alumni berharap pemerintah pusat dapat segera merespon usulan ini, mengikuti jejak dua pendiri NU lainnya, yaitu KH. Hasyim Asy'ari dan KH. Wahab Hasbullah, yang telah lebih dulu dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.
“Bagi kami (keluarga) dengan segala jasa dan pengabdiannya, nama KH. Bisri Syansuri terus dikenang sebagai salah satu ulama besar yang berperan penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, terlepas dari ada atau tidaknya pengakuan resmi sebagai Pahlawan Nasional,” kata Gus Salam sapaan akrabnya.
Editor : Arif Ardliyanto