get app
inews
Aa Text
Read Next : Santri harus Jadi Pelopor Perubahan dan Penjaga Moral Bangsa, Begini Pesan Ketua PCNU di Hari Santri

Gus Idris, Ulama Muda NU yang Luluhkan Hati Preman Lewat Aksi Mengejutkan

Selasa, 29 Juli 2025 | 09:36 WIB
header img
Tindakan tak terduga dari seorang dai muda Nahdlatul Ulama, Gus Idris Al Marbawy, yang menunjukkan kekuatan cinta dan kelembutan dalam berdakwah. Foto iNewsSurabaya/ist

MALANG, iNewsSurabaya.id – Di tengah hiruk-pikuk pasar malam di sebuah kota kecil di Jawa Timur, terjadi momen penuh makna yang menyentuh hati banyak orang. Bukan keributan yang mencuri perhatian, melainkan tindakan tak terduga dari seorang dai muda Nahdlatul Ulama, Gus Idris Al Marbawy, yang menunjukkan kekuatan cinta dan kelembutan dalam berdakwah.

Lahir di Desa Babadan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Gus Idris dikenal sebagai sosok ulama muda yang selalu mengedepankan pendekatan kasih sayang dan merangkul semua golongan, termasuk mereka yang selama ini dianggap sebagai "orang pinggiran".

Salah satu peristiwa yang kini viral di media sosial adalah saat Gus Idris mencium tangan seorang preman bernama Rahmat—tokoh yang selama ini dikenal masyarakat setempat sebagai sosok yang menakutkan karena sikap keras dan tindakan kekerasannya.

Dalam salah satu safari dakwahnya, Gus Idris menghadiri acara pengajian di kawasan tersebut. Di tengah kerumunan warga, Rahmat tiba-tiba datang dan duduk bersimpuh di hadapan sang ustaz. Alih-alih menegur atau menghardik, Gus Idris justru mendekat, menggenggam tangannya, dan menciumnya dengan penuh hormat.

Momen itu membuat suasana seketika hening. Warga yang menyaksikan langsung pun tampak terpaku. Sosok preman yang dulunya menebar ketakutan, kini justru dihormati oleh seorang tokoh agama.

“Tangan ini memang pernah menyakiti, tapi saya percaya tangan ini juga bisa menjadi sarana kebaikan. Saya mencium tangan ini karena saya yakin siapa pun bisa berubah,” ujar Gus Idris dengan tenang, Minggu (27/7/2025).

Kalimat sederhana namun penuh makna itu membuat Rahmat menangis. Ia mengaku baru kali ini dalam hidupnya merasa dihargai bukan karena ditakuti, melainkan karena diberi harapan untuk berubah.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut