SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kasus penipuan yang melibatkan agen Pegadaian di Jawa Timur kembali mencuat. Setelah insiden yang menghebohkan di Pegadaian Pamekasan, kini giliran agen Pegadaian Sidoarjo yang terlibat dalam aksi penipuan yang merugikan nasabah hingga puluhan juta rupiah.
Kasus ini terbongkar berkat kesaksian Agnes, seorang warga Sidoarjo yang merasa tertipu oleh agen bernama Elizabeth. Agnes, yang telah menjadi pelanggan setia Elizabeth sejak tahun 2022, menceritakan pengalamannya.
"Saya sudah beberapa kali bertransaksi dengannya, harganya selalu lebih murah dibandingkan harga pasaran, antara Rp500 ribu hingga Rp700 ribu. Awalnya lancar, tapi sekarang saya malah merasa ditipu," ungkap Agnes dengan nada kecewa.
Selama ini, Agnes mempercayakan transaksi emasnya kepada Elizabeth, bahkan tanpa menunggu barangnya ada di tangan. "Dia bilang barangnya sedang di Kediri, jadi saya transfer uang dulu," lanjutnya.
Pada tanggal 6 bulan lalu, Agnes melakukan transfer sebesar Rp14.800.000 untuk membeli emas Antam seberat 10 gram. Elizabeth berjanji akan mengirimkan foto barang setelah selesai audit di Kediri.
Namun, saat teman Agnes mencoba mengambil emas tersebut di Pegadaian Kediri, kenyataannya jauh berbeda. "Sesampainya di Kediri, barangnya tidak ada. Saya coba telepon dan pesan lewat WhatsApp, tapi tidak ada respons. Saya semakin panik," ujar Agnes.
Tidak menyerah, Agnes mencoba menghubungi suami Elizabeth yang juga bekerja di Pegadaian melalui DM, namun tetap tak mendapat jawaban.
Meski sadar bahwa uangnya kemungkinan besar tidak akan kembali, Agnes merasa perlu berbicara agar kejadian serupa tidak terulang.
"Saya sudah pasrah, emas saya mungkin tidak akan kembali, tapi saya tidak mau ada orang lain yang tertipu seperti saya. Saya nabung untuk orang tua, bukan untuk jadi korban penipuan," ungkap Agnes.
Hingga kini, emas yang dijanjikan senilai Rp14.800.000 masih belum diterima Agnes, dan ia berharap ada penyelesaian yang baik. "Saya tahu dia mungkin sedang kesulitan, tapi saya rasa kali ini sudah terlalu banyak lubang yang digali. Kebetulan lubangnya ada kobra, jadi kepatok," tambahnya.
Kasus ini menambah daftar panjang penipuan yang melibatkan agen Pegadaian, mengingat sebelumnya juga terjadi kasus serupa di Pegadaian Pamekasan.
Pelaku diduga menawarkan harga emas yang jauh lebih murah dari pasaran untuk menarik minat konsumen. Kini, publik berharap ada tindakan tegas untuk melindungi konsumen dari modus penipuan seperti ini.
Editor : Arif Ardliyanto