SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mencatat tonggak baru dalam sejarah pendidikan tinggi dengan menjadi tuan rumah Lokakarya dan Sosialisasi Badan Kerjasama Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia (BKSTI) yang berlangsung pada Sabtu (16/11/2024). Acara bergengsi ini dihadiri oleh 349 program studi teknik dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, termasuk Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dan Universitas Trisakti Jakarta, yang bertujuan untuk memperkuat efektivitas pembelajaran di ranah pendidikan teknik.
Salah satu topik menarik yang dibahas dalam forum ini adalah implementasi Capstone sebagai metode pembelajaran integratif yang mampu mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja. Prof. Ir. Bertha Maya Sophia, ST., M.Sc., PhD., IPU., ASEAN.Eng, Guru Besar Fakultas Teknik UGM, mengungkapkan bahwa selama ini banyak program studi yang mengklaim memiliki Capstone, namun dalam praktiknya hanya berfokus pada riset.
"Capstone adalah puncak dari mata kuliah sebelumnya, dirancang khusus untuk semester akhir. Mahasiswa tidak bisa mengambilnya di awal. Ini harus diintegrasikan dengan disiplin ilmu lainnya," jelas Prof. Bertha.
Ia menekankan bahwa tujuan utama Capstone adalah mempersiapkan mahasiswa untuk dunia kerja dengan pendekatan lintas disiplin ilmu, sehingga mahasiswa tidak boleh bekerja sendiri, tetapi harus didampingi oleh dosen pembimbing.
Selain pembahasan Capstone, Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo., MT., IPU., ASEAN.Eng, Ketua Majelis LAM Teknik Indonesia, menyoroti pentingnya penjaminan mutu dan tata kelola di perguruan tinggi. Menurutnya, peningkatan kualitas dosen menjadi faktor kunci dalam meraih akreditasi unggul.
"Penjaminan mutu adalah prioritas utama dalam proses pembelajaran dan audit. Penguatan kapasitas dosen sangat krusial untuk mencapai akreditasi unggul, termasuk linieritas pendidikan dosen," tegas Prof. Hari.
Editor : Arif Ardliyanto