MOJOKERTO, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto berupaya meningkatkan sektor perekonomian masyarakat. Kali ini, Pemkot Mojokerto melalui Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Mojokerto memberikan pelatihan kepada para pemuda untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Bumi Majapahit perkotaan.
Pelatihan bertajuk Membangun Ekonomi Kreatif di masa pandemi Covid-19 diikuti oleh 40 pengusaha kreatif muda. Digelar di Pendopo Sabha Kridha Tama Gedhong Hageng, Rumah Rakyat, Kamis (10/3/2022).
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari membuka pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini. Wali Kota yang biasa disapa Ning Ita ini menyampaikan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para pengusaha muda agar menjadi pengusaha yang tangguh.
"Agar kedepan menjadi wirausaha yang benar-benar tangguh, ada badai apapun tetap tidak akan tumbang, tidak akan goyang, tetap menjadi pengusaha," ungkap Ning Ita dalam sambutannya.
Menjadi pengusaha, kata Ning Ita harus memiliki semangat dan tahan banting menghadapi segala kondisi. Sehingga para pengusaha harus senantiasa meningkatkan ilmu dan pengetahuannya agar usahanya dapat terus berkembang.
Apalagi di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini. Dimana banyak sektor yang terdampak akibat pemberlakuan pembatasan-pembatasan. Sehingga para pengusaha perlu untuk terus belajar dan menerapkan strategi yang cocok agar usahanya dapat terus bertahan.
"Karena memang yang namanya wirausaha itu tidak mungkin dalam kondisi statis, pasti dinamis, ada naik ada turun, nah inilah ilmunya yang perlu dimiliki bagaimana disaat ada badai kita tetap bisa bertahan," kata Ning Ita.
Selain itu, Ning Ita juga meminta agar para pengusaha muda di Kota Mojokerto memanfaatkan kebijakan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang telah menetapkan sebanyak 40 persen anggaran pengadaan barang dan jasa pemerintah diprioritaskan untuk produk lokal.
Digitalisasi usaha juga perlu dilakukan. Apalagi di tengah era disrubtif yang saat ini terjadi. Dimana perkembangan teknologi informasi terus diupdate.
Kota Mojokerto sendiri juga telah menerapkan hal ini dengan telah menciptakan berbagai aplikasi e katalog. Salah satunya yakni aplikasi mojomarket untuk digitalisasi produk yang dihasilkan di Kota Mojokerto pada tahun 2019 lalu.
"Kami sekarang sedang berproses untuk membentuk TP3DN (Tim Percepatan Penggunaan Produk Dalam Negeri), disini tim yang saya buat ini nanti akan mendorong adik-adik ini yang sudah punya produk agar produknya masuk dalam e katalog lokal," pungkas Ning Ita.
Sementara itu, Kepala Disporapar Novi Raharjo mengatakan, peserta pelatihan ini diharapkan dapat memiliki mentalitas untuk dapat terus bangkit menghadapi segala kondisi.
"Pengusaha pemula ini atau entry level perlu dibekali dengan kepercayaan diri dan mentalitas karena usaha ini dekat potensinya dengan jatuh bangun," jelasnya.
Nantinya Disporapar juga akan saling bersinergi dengan Diskopukmperindag guna pengembangan usaha para wirausahawan muda hasil pelatihan Disporapar.
"Akan kami tindak lanjuti dengan cross cutting antar OPD yaitu merupakan kegiatan bersama dengan OPD Diskopukmperindag dalam inkubasi wirausaha, kemudian kami juga akan menambahkan kepada para peserta untuk usahanya dalam rangka pemasaran melalui IT," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto