Ketua PCNU Surabaya, H. Masduki Toha, menyatakan bahwa aktivitas kelompok tersebut tidak memiliki kaitan dengan struktur organisasi resmi NU. Ia bahkan mengecam penggunaan simbol-simbol NU tanpa izin serta tindakan kelompok itu yang dinilai merusak nama baik Rais Aam dan Ketua Umum PBNU.
“Mereka menciptakan kegaduhan dengan menggunakan simbol NU secara sembarangan dan menghujat pemimpin-pemimpin NU yang sangat dihormati. Ini tindakan yang tidak dapat dibiarkan,” kata Masduki dengan nada tegas.
Menurut Masduki, tindakan kelompok Presidium PO dan MLB NU ini sudah melampaui batas. Ia menilai bahwa gerakan mereka tidak hanya mencoreng citra NU, tetapi juga berpotensi mengganggu stabilitas keamanan nasional.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, baik dari sisi hukum maupun koordinasi dengan pihak terkait, PCNU Surabaya optimis bahwa gerakan ilegal ini dapat dihentikan.
“Kami berharap semua pihak, termasuk aparat keamanan, bergerak cepat untuk mencegah potensi konflik yang lebih besar,” tutup Masduki.
Upaya PCNU dan LPBH NU Surabaya menjadi bukti nyata bahwa NU sebagai organisasi terbesar di Indonesia tidak tinggal diam terhadap ancaman internal maupun eksternal yang berpotensi merusak soliditas dan marwah organisasi.
Editor : Arif Ardliyanto