Lebih lanjut ia juga mengingatkan untuk tetap selalu standby, waspada siaga terhadap cuaca ekstrem. "Dan kepada masyarakat kami imbau untuk peduli lingkungan terutama memperhatikan saluran airnya biar tidak mampet. Serta yang tak kalah penting dilakukan kerja bakti agar tidak banjir saat hujan,’’ ujar Teguh.
Sebelumnya pada apel kesiapsiagaan bencana pekan lalu, Teguh menyampaikan peralihan musim pancaroba, berpotensi memicu cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, bahkan ancaman badai tropis.
Oleh karena itu, kesiapsiagaan, kewaspadaan, dan mitigasi menjadi hal yang tidak bisa ditawar lagi. Peningkatan curah hujan yang diprediksi akan terjadi membutuhkan langkah-langkah strategis, baik dari pemerintah maupun seluruh elemen masyarakat.
"Kita harus bersinergi untuk memastikan langkah pencegahan, mitigasi, dan penanganan bencana dapat berjalan dengan baik. Hal ini mencakup kesiapan individu, organisasi, hingga sumber daya peralatan yang tersedia," ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto