XLSmart akan memiliki total pelanggan gabungan sebanyak 94,51 juta (27% pangsa pasar), dan akan memanfaatkan jaringan, keahlian, dan sumber daya dari kedua pemegang saham untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia. Investasi ulang dalam perluasan 5G, peningkatan jaringan, dan inovasi produk menjadi fokus utama.
Dian Siswarini, Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, menekankan bahwa merger ini akan meningkatkan daya saing, mendorong inovasi, dan membuka peluang pertumbuhan baru.
"Merger ini menunjukkan komitmen untuk memperkuat ekonomi digital Indonesia dan menjembatani kesenjangan digital," tuturnya.
Merza Fachys, Direktur Utama Smartfren, menambahkan bahwa merger ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan manfaat signifikan bagi seluruh pemangku kepentingan.
"Dengan menyatukan usaha ini, kami memperkuat komitmen jangka panjang untuk Indonesia," katanya.
Proses merger XL Axiata Smartfren masih menunggu persetujuan regulator dan pemegang saham. Jika semua berjalan lancar, penyelesaian merger diharapkan pada paruh pertama 2025. CIMB, J.P. Morgan, Deutsche Bank, Maybank, dan Citibank bertindak sebagai penasihat keuangan untuk transaksi ini.
Editor : Ali Masduki