KUALA LUMPUR, iNewsSurabaya.id – Axiata Group Berhad dan Sinar Mas menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) untuk kolaborasi strategis di sektor digital. Penandatanganan disaksikan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim, dan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Petronas Twin Towers, Kuala Lumpur.
MoU pertama fokus pada pengembangan solusi 5G, layanan bisnis, infrastruktur digital, dan inovasi fintech di Malaysia, Indonesia, dan Asia Tenggara.
"MoU ini langkah penting dalam memajukan kerja sama regional untuk membentuk gelombang transformasi digital berikutnya di Asia Tenggara," terang Vivek Sood, Group Chief Executive Officer Axiata, melalui siaran tertulis, Selasa (28/1/2025).
Ia menegaskan pentingnya memanfaatkan potensi 5G untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan digital. Sood juga mengapresiasi dukungan pemerintah Malaysia dan Indonesia atas kebijakan konektivitas yang berwawasan ke depan.
MoU ini meliputi analisis pasar mendalam, evaluasi kompetitor, dan identifikasi kebutuhan pasar. Axiata dan Sinar Mas akan mengevaluasi kompetensi inti masing-masing untuk menentukan model operasi optimal dan memfasilitasi kemitraan strategis untuk inovasi dan pengembangan bisnis baru.
Franky Oesman Widjaja, Chairman of Sinar Mas Telecommunications and Technology, menambahkan, dua MoU ini mewakili babak baru dalam visi bersama mengakselerasi transformasi digital Malaysia dan Indonesia.
Ia percaya sinergi kedua entitas akan memberikan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan dan berkontribusi signifikan pada ekonomi digital kawasan.
MoU kedua menegaskan kembali komitmen Axiata dan Sinar Mas terhadap rencana merger PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, dan PT Smart Telcom menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (“XLSmart”).
Merger ini akan menghasilkan perusahaan dengan nilai gabungan lebih dari Rp 104 triliun dan pendapatan proforma sekitar Rp 45,4 triliun.
Kedua perusahaan berkomitmen untuk memastikan proses merger berjalan lancar dan mengeksplorasi strategi optimal untuk integrasi, termasuk strategi "tahan dan tumbuh" dan berbagi jaringan.
Proses merger masih menunggu persetujuan pemerintah dan pemegang saham. Jika semua persyaratan terpenuhi, merger diharapkan selesai pada paruh pertama 2025.
Editor : Ali Masduki