Aries mendorong seluruh jajarannya, mulai dari guru, kepala sekolah, hingga kepala bidang, untuk menciptakan program inovatif yang berdampak nyata. “Inovasi adalah kunci untuk meningkatkan daya saing lulusan Jawa Timur,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur, Prof. Warsono, menyoroti pentingnya pengembangan pendidikan berbasis pertanian dan perikanan sebagai solusi mengatasi pengangguran. Menurutnya, Jawa Timur memiliki potensi besar di sektor pertanian dengan total lahan mencapai 1,2 juta hektare.
“Jika potensi ini dimaksimalkan melalui pendidikan berbasis teknologi, kita bisa mencetak lulusan yang menjadi petani kreatif, peneliti, dan pengusaha di bidang pertanian dan perikanan,” tegas Prof. Warsono.
Dinas Pendidikan Jawa Timur melakukan Refleksi Pendidikan bertema “Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua”. Foto iNewsSurabaya/saipul
Dengan kombinasi teknologi, intelektualitas, dan lahan yang ada, produktivitas sektor pertanian dapat ditingkatkan.
“Inilah yang harus kita dorong agar lulusan kita mampu berkontribusi pada swasembada pangan dan menjadi pelaku utama ekonomi kreatif di sektor pertanian dan perikanan,” pungkasnya.
Dengan refleksi ini, Dinas Pendidikan Jawa Timur berharap mampu menjawab berbagai tantangan pendidikan, baik dari segi pemerataan, inovasi teknologi, hingga peningkatan kualitas tenaga pendidik. Langkah ini diharapkan akan menjadikan Jawa Timur sebagai barometer pendidikan nasional yang berkualitas, inklusif, dan berdaya saing tinggi.
Editor : Arif Ardliyanto