JAKARTA, iNewsSurabaya.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) baru-baru ini menggelar acara “Kaleidoskop Industrial Wrapped 2024 & Branding Jakarta Digital Industrial Parkway” di Cibis Park, Simatupang, Jakarta Selatan. Acara ini bukan hanya merefleksikan perjalanan industri di tahun 2024, tetapi juga menandai peluncuran resmi Jakarta Industrial Digital Parkway (JIDP), sebuah kawasan industri digital modern yang dirancang untuk menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Lebih dari 120 peserta dari berbagai latar belakang mahasiswa, komunitas, dan media, turut hadir dalam acara yang dipandu oleh MC Rafflesya Anggrainy Lisa dan moderator Salsabila Syaira.
Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko S.A. Cahyanto, memaparkan pencapaian dan tantangan sektor industri sepanjang tahun, dengan fokus utama pada transformasi digital yang begitu pesat. Menggunakan analogi yang mudah dipahami, ia menggambarkan kecepatan perubahan ini.
“Dulu, saya harus membaca koran untuk mengetahui hasil pertandingan Manchester United. Sekarang, informasi didapat secara real-time.," terangnya. Dia juga menekankan bagaimana transformasi digital telah mengubah paradigma bisnis, di mana kepemilikan pabrik fisik bukan lagi satu-satunya kunci kesuksesan. Kini, dengan brand yang kuat, pebisnis dapat merancang proses produksi dan pemasaran tanpa perlu memiliki fasilitas fisik yang besar.
Kemenperin juga mengambil langkah inovatif dengan berkolaborasi dengan beberapa kampus. “Kami bekerja sama dengan kampus yang mewajibkan mahasiswanya mendirikan usaha kecil atau industri sebagai syarat kelulusan, bukan hanya skripsi,” ujar Sekjen Cahyanto. Inisiatif ini bertujuan untuk melahirkan generasi wirausahawan muda yang tangguh dan kompetitif di era digital.
Potensi JIDP dalam memberdayakan generasi muda, khususnya Gen Z, juga diangkat dalam acara tersebut. Rhodie Situmorang, CEO DKID Media, menekankan keakraban generasi muda dengan teknologi digital.
“Sebagian besar anak muda memiliki smartphone. Mereka memiliki potensi besar untuk berkontribusi di industri digital, baik sebagai content creator, affiliator, atau profesi digital lainnya. Kuncinya adalah konsistensi dan kreativitas,” ujarnya.
Seorang mahasiswa Matematika UNJ, Aji, menyampaikan harapannya agar perkembangan industri digital tidak hanya bersifat vertikal, tetapi juga horizontal, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat.
Editor : Ali Masduki