Diakuinya, ada beberapa yang belum dibenahi dan diperbarui di rumah sakit kelas D tersebut. Seperti ICU masih belum lengkap, rehab medis belum ada, termasuk sumberdaya manusia.
"Nanti kita datangkan alat-alat rehab dan SDM-nya, sama alat radiologi yang lain. X-ray ini juga masih alat lama sederhana. Jadi mungkin kita ganti yang baru , kemudian USG juga kita lengkapi, biar bisa mendeteksi kelainan-kelainan penyakitan dalam," kata dia.
Lebih lanjut Hamdan menyebut, setelah ini pihaknya juga akan melakukan seleksi pegawai. "Hampir semuanya (pegawai) tetap bagi yang mau. Nanti kita seleksi lagi kita lihat kompetensinya, kita sesuaikan, kita ikat kontrak lagi," tandasnya.
Sementara, Julia Dwidjosiswojo putri pertama dr. Moedjito mengatakan rumah sakit peninggalan orang tuanya itu harus berkembang lebih besar lagi. Dirinya pun optimis, PKU Muhammadiyah mampu membesarkan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
"Saat penjajakan dengan PKM Muhammadiyah, saya percaya mereka bisa mengembangkan RS jauh lebih baik lagi di luar tangan saya," katanya.
RSU Moedjito Jombang pada 3 Juli 2025 nanti akan menginjak usia 30 tahun. Adapun Julia mengaku sudah 18 tahun mengabdikan dan mengembangkan hingga menjadi RSU. "Kalau harga itu tidak menjadi tolak ukur, karena yang saya lihat adalah visi dan misi mereka untuk bisa mengembangkan dan tetap melayani masyarakat," kata perempuan tiga bersaudara ini.
Editor : Arif Ardliyanto