get app
inews
Aa Text
Read Next : Hujan Deras, Jalan Utama Surabaya Banjir

Surabaya Dikepung Banjir, Wali Kota Eri Cahyadi Beri Alasan Begini!

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:16 WIB
header img
Wali Kota Eri Cahyadi meninjau wilayah banjir. Foto iNewsSurabaya/ist

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Hujan deras mulai siang pada Selasa (24/12/2024) hingga malam hari membuat sejumlah wilayah di Kota Surabaya tergenang banjir. Beberapa area terdampak parah meliputi RMI, Nginden, Margorejo, Tenggilis, Kendangsari, Jalan Pucang, hingga Jalan Patua. Fenomena ini memicu kerugian besar bagi masyarakat dan menimbulkan kemacetan parah di berbagai ruas jalan.

Di tengah situasi ini, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, tetap tenang dan langsung turun ke lapangan. Ia mendatangi sejumlah titik genangan untuk memantau kondisi sekaligus berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Langkah cepat diambil untuk memastikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.

Eri mengungkapkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi ini tidak hanya mengguyur Surabaya, tetapi juga daerah hulu seperti Jombang dan Mojokerto. Hal ini menyebabkan aliran sungai menuju Surabaya sebagai daerah hilir meluap, terutama di wilayah Surabaya Selatan.

“Air di rumah pompa bahkan mencapai ketinggian 185 meter, rekor tertinggi dalam sejarah Surabaya,” ujar Eri.


Kondisi banjir yang membuat pengendara kesusahan. Foto iNewsSurabaya/arif

Untuk mengatasi genangan, Pemkot Surabaya menerjunkan 25 unit mobil Pemadam Kebakaran (PMK) dan 30 unit mobil Dinas Lingkungan Hidup (DLH) guna melakukan penyedotan air di berbagai titik.

Eri menjelaskan bahwa banjir ini disebabkan oleh beberapa faktor:
1. Curah Hujan Tinggi: Hujan deras di Surabaya dan daerah hulu membuat sungai-sungai besar seperti Kali Surabaya dan Kali Jagir meluap.
2. Banjir Rob: Sesuai prediksi BMKG, pasang air laut yang tinggi menghambat aliran sungai menuju laut, sehingga air “mengantre” di saluran drainase.

“Saluran air di Surabaya tidak bisa membuang air ke sungai besar karena kondisinya sudah penuh,” jelas Eri.

Kawasan seperti Jemursari, Prapen, Karah, hingga Gayungsari mengalami banjir parah akibat Sungai Prapen yang tidak mampu menampung debit air.

Meski sempat dilanda banjir parah, Eri memastikan genangan air mulai surut setelah hujan reda. Berkat sistem drainase yang terkoneksi dan pengerahan alat penyedot air secara maksimal, aliran di Kali Surabaya dan Kali Jagir kembali lancar.

“Tidak ada banjir di Surabaya yang bertahan hingga dua atau tiga hari. Semua pompa dan alat penyedot sudah bekerja optimal,” tegasnya.


Banjir area RMI yang membuat warga bingun. Foto iNewsSurabaya/arif

Eri juga meminta doa masyarakat agar sungai-sungai besar di Surabaya tidak kembali meluap, terutama mengingat mereka juga menerima aliran air kiriman dari Jombang dan Mojokerto.

Wali Kota menambahkan bahwa keberadaan sistem drainase yang terintegrasi menjadi kunci cepat surutnya banjir di Surabaya. “Begitu aliran di Kali Surabaya dan Kali Jagir turun, genangan langsung hilang. Inilah manfaat drainase yang terkoneksi,” pungkasnya.

Upaya cepat dan terukur ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkot Surabaya dalam mengatasi masalah banjir, memberikan harapan baru bagi warga Kota Pahlawan.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut