Sekretaris MUI Kota Surabaya, KH. Muhaimin, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar acara religius, melainkan juga momen refleksi bersama menjelang tahun baru.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bagaimana ulama dan umara dapat bekerja sama secara harmonis demi kebaikan umat dan bangsa,” ujar KH. Muhaimin.
Selain doa bersama, beberapa kecamatan menambahkan sentuhan kemanusiaan dengan memberikan santunan kepada anak yatim. Langkah ini menjadi simbol kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan, sekaligus memperkuat rasa solidaritas.
Masyarakat Surabaya menyambut positif program ini, yang dianggap membawa semangat kebersamaan, kehangatan, dan harapan baru.
Kegiatan tahunan ini diharapkan terus berlanjut sebagai salah satu upaya mewujudkan visi Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur di Kota Surabaya. Sinergi antara ulama, pemerintah, dan masyarakat diyakini menjadi kunci untuk menciptakan wilayah yang aman, damai, dan penuh keberkahan.
Dengan semangat kebersamaan yang terus terjaga, MUI Surabaya mengukuhkan perannya sebagai jembatan antara agama dan pemerintahan dalam menjaga keharmonisan di masyarakat.
Editor : Arif Ardliyanto