get app
inews
Aa Text
Read Next : Surabaya Resmi Terapkan Program Makan Bergizi Gratis, Wali Kota dan DPRD Pantau Pelaksanaannya

Program Makan Bergizi Gratis Pemkot Surabaya Dalam Sorotan, Begini Pernyataan Ketua Harian DPP PKB

Selasa, 14 Januari 2025 | 17:05 WIB
header img
Ais Shafiyah Asfar, Ketua Harian DPP PKB. Foto iNEWSSURABAYA/trisna

SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya baru-baru ini meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebuah langkah inovatif untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah dan keluarga prasejahtera di kota tersebut. Program ini secara resmi dijalankan serentak di lima sekolah perwakilan, yaitu TK Yasporbi, SD Taquma, SMPN 13 Surabaya, SMAN 10 Surabaya, dan SMK PGRI 1 Surabaya.

Program ini dirancang berlangsung selama satu tahun penuh dengan tujuan menyentuh banyak anak dan keluarga di Surabaya. Ais Shafiyah Asfar, Ketua Harian DPP PKB, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif ini. Menurutnya, program ini adalah wujud nyata dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945.

Ais menegaskan bahwa kecukupan gizi adalah kunci utama untuk menjaga kesehatan tubuh dan mendukung pendidikan berkualitas. “Masalah gizi bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga masa depan bangsa. Anak-anak yang kekurangan gizi sulit berkonsentrasi di sekolah dan mencapai potensi terbaiknya. Program ini hadir untuk memastikan mereka tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang menjadi generasi emas,” ungkap Ais.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mengungkapkan bahwa 41 persen anak sekolah di Indonesia berangkat ke sekolah dalam keadaan lapar, dan 58 persen memiliki pola makan yang tidak sehat. Surabaya, yang juga menghadapi tantangan serupa, kini memiliki solusi konkret melalui program ini.

Program MBG di Surabaya terinspirasi oleh keberhasilan program serupa di tingkat nasional. Sebagai contoh, Program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) yang telah diluncurkan sejak 1997 dan Progas yang didukung oleh World Food Programme (WFP) sejak 2017 telah memberikan dampak positif dalam meningkatkan kehadiran siswa, menurunkan angka putus sekolah, serta memperbaiki prestasi akademik.

Program ini juga melibatkan masyarakat lokal dalam penyediaan bahan pangan berbasis lokal, yang tidak hanya mendukung gizi anak-anak tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.

“Ini bukan hanya soal memberi makan anak-anak, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang mendukung. Dengan melibatkan masyarakat dalam penyediaan bahan pangan, kita membuka peluang ekonomi yang lebih besar. Kita membantu anak-anak kita, sekaligus membantu perekonomian kita,” tambah Ais yang juga menjabat Anggota Komisi D DPRD Surabaya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut