Sesuai namanya, sanggar ini menjadi tempat pemujaan yang konon dipakai Raden Wijaya melakukan semedi atau bertapa. Pada bangunan yang tingginya sekitar 3 x 3 meter dari permukaan tanah itulah untuk pertama kalinya Raden Wijaya mendapatkan ‘Wahyu Keprabon’.
Di tempat ini Raden Wijaya mendapatkan wangsit atau bisikan gaib untuk mendirikan Kerajaan Majapahit. Pada kompleks Siti Inggil juga terdapat dua makam, selain posisinya di luar kompleks bangunan utama, dua makam ini berada tepat di sebelah kiri sebelum memasuki bangunan petilasan yang selalu terkunci.
Mata Air
Mereka adalah Sapu Jagad dan Sapu Angin yang merupakan pengawal dari Raden Wijaya. Dua nama Sapu Jagad dan Sapu Angin bukan nama asli mereka melainkan gelar dari Kerajaan Majapahit atas ilmu yang dimilikinya.
Dua sosok itu merupakan ajudan Raden Wijaya. Sebelumnya, dua sosok yang tidak diketahui namanya dikenal sebagai prajurit dan pengikut setia menantu Kertanegara Raja Singosari tersebut.
Editor : Arif Ardliyanto