SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kisah pilu menimpa Anggraeni Jung Jung dan ketiga anaknya di Surabaya. Mereka kini berjuang mempertahankan harta peninggalan atau warisan mendiang suami, Herman Wuisan, dari gugatan mertua sendiri, pasangan Irako Khosuma dan Heryanto Wuisan.
Aset berupa Toko Kodak Rejeki Studio dan Toko Rejeki Bangunan di Tobelo, Halmahera Utara, Maluku Utara, serta dua aset lainnya di kecamatan yang sama, kini menjadi rebutan.
Menurut pengacara Anggraeni, Daniel Julian Tangkau, aset-aset tersebut telah dihibahkan oleh Irako Khosuma kepada mendiang Herman pada tahun 2009 dengan sepengetahuan dan persetujuan Heryanto Wuisan.
"Herman Wuisan menerima hibah dari Irako Khosuma atas sepengetahuan dan persetujuan Heryanto Wuisan," tegas Daniel.
Hubungan keluarga harmonis sebelum Herman meninggal dunia pada tahun 2019. Namun, setelah kepergian Herman, Irako dan Heryanto berubah sikap dan berupaya mengambil kembali aset yang telah dihibahkan.
"Secara hukum, harta yang telah dihibahkan tersebut merupakan harta waris yang mutlak menjadi hak dari para ahli waris mendiang Herman Wuisan, yaitu Anggraeni Jung Jung dan ketiga anaknya," jelas Daniel.
Anggraeni menduga kuat adanya campur tangan dari saudara-saudara kandung Herman yang tengah mengalami kesulitan keuangan.
"Patut diduga kuat hal ini karena hasutan dari anak-anak Irako dan Heriyanto yang tak lain saudara-saudara kandung Herman," ungkap Anggraeni.
Kristian Wuisan, adik bungsu Herman, diduga terjerat kasus korupsi, sementara Yenny Khosuma, adik kedua Herman, dikabarkan mengalami kesulitan keuangan dan asetnya terancam disita bank.
Ironisnya, Irako dan Heryanto dua kali mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Tobelo dengan keterangan yang berbeda. Dalam gugatan pertama (25 Juli 2024), mereka mengakui adanya hibah, namun di gugatan berikutnya mereka menyangkalnya.
"Dari adanya penyangkalan dan pemutarbalikan fakta hukum yang diakui sendiri oleh para penggugat di dalam gugatannya, maka gugatan yang diajukan para penggugat adalah gugatan yang beritikad tidak baik," kata Daniel.
Di sisi lain, Irako Khosuma mengakui pernah menghibahkan aset tersebut, namun kini membutuhkan uang untuk biaya pengobatan.
"Kami butuh uang untuk biaya berobat. Kami sudah tidak punya uang lagi," ujarnya singkat tanpa menjelaskan detail penyakit dan biaya yang dibutuhkan, juga tanpa menjelaskan mengapa hanya meminta bantuan dari menantu dan cucu, bukan anak-anaknya yang lain.
Editor : Ali Masduki