PAMEKASAN, iNEWSSURABAYA.ID – Proyek inovatif bertajuk “Memanen Harapan: Energi Terbarukan, Air Bersih, dan Garam Berkualitas untuk Komunitas Garam Madura Melalui Budidaya Rumput Laut” memberikan secercah harapan baru bagi petani garam di Madura. Program kolaboratif ini melibatkan Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Newcastle University, RMIT University, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta Koneksi, dengan lokasi penelitian di Desa Lembung, Kecamatan Galis, Pamekasan.
Berjalan sejak 2023, proyek ini menghadirkan solusi menyeluruh: garam berkualitas, budidaya rumput laut, air bersih, hingga energi terbarukan berbasis teknologi ramah lingkungan. Senin (20/1/2025), Bupati Terpilih Pamekasan, Kholilurrahman, meninjau langsung lokasi proyek tersebut.
"Kami sangat mengapresiasi teknologi ini. Petani garam di Pamekasan akan mendapatkan manfaat luar biasa dari proyek ini, dan saya yakin daerah lain juga bisa mencontoh inovasi ini," ujar Kholilurrahman.
Ia menekankan dampak positif proyek ini terhadap ekonomi lokal, seperti peningkatan pendapatan keluarga pesisir dan terciptanya lapangan kerja baru. Menurutnya, potensi garam Madura yang selama ini belum optimal kini mulai dimanfaatkan secara maksimal.
Dengan luas tambak garam mencapai 30% dari total tambak nasional, Madura selama ini menjadi sentra utama produksi garam Indonesia, menyumbang sekitar 600 ribu ton atau 35% dari total produksi nasional. Namun, berbagai tantangan produksi membuat potensi ini belum sepenuhnya terwujud.
Editor : Arif Ardliyanto