SUMENEP, iNews.id – Penembakan terhadap seorang pria pembawa senjata tajam (sajam) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur berbuntut panjang. Aktivis mahasiswa menilai, perbuatan tersebut tidak manusiawi.
Ketua Umum PC PMII Sumenep, Qudsiyanto, meminta pimpinan Polres Sumenep untuk mengevaluasi kinerja anggotanya. Jika nanti oknum polisi itu terbukti melanggar SOP dan Peraturan KAPOLRI Nomor 1 Tahun 2009 juga Peraturan KAPOLRI Nomor 8 Tahun 2009, ia mendesak pimpinan Polres menindak tegas anggotanya tersebut. Berdasarkan video yang beredar, polisi tetap memberondong pria tersebut meski sudah tak berdaya dan tersungkur ke aspal.
“Kami akan investigasi persoalan ini, khususnya saksi di dekat lokasi kejadian. Karena bagaimana pun, polisi juga harus menaati peraturan,” tegas Qudsi.
Menurut dia, seharusnya polisi juga memperhatikan sisi kemanusiaan dalam menjalankan tugas, bukan hanya dari sisi stabilitas dan keamanan sosial. Ia juga meminta masyarakat bersinergi dengan aparat penegak hukum demi meciptakan keamanan.
Sementara Koordinator BEM Sumenep, Nur Hayat, juga mengaku heran dengan tindakan oknum polisi tersebut. Padahal pria yang diduga hendak merampas sepeda motor warga itu sudah tidak berdaya, tetapi tetap dihujani tembakan. Ia juga menyebut tindakan tersebut tidak manusiawi.
“Di satu sisi, oknum polisi itu hendak menyelamatkan warga. Tapi di sisi lain tindakannya malah menyebabkan hilang nyawa warga lainnya. Pakai logika apa ini,” kata Hayat.
Di lain pihak, Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti menegaskan kasus penembakan yang videonya viral di media sosial tersebut sudah ditangani Propam Polda Jawa Timur. Ada prosedur yang tengah dijalani.
“Kenapa petugas melakukan penembakan? Karena petugas dikejar menggunakan celurit. Banyak masyarakat yang menyaksikan,” tutur Widi.
Editor : Arif Ardliyanto