get app
inews
Aa Text
Read Next : Minilemon Studio Gandeng Psikolog Ubaya untuk Perkuat Nilai Positif dalam Film Animasi

Ejekan TikTok Berujung Perkelahian, Psikolog Ungkap Kerentanan Remaja di Media Sosial

Jum'at, 31 Januari 2025 | 09:13 WIB
header img
Satpol PP berhasil mengamankan 6 remaja usai berkelahi di depan Kantor Pemerintah Kota Surabaya. Foto/iNewsSurabaya

Pembatasan Usia Media Sosial

Terkait wacana pembatasan usia akses media sosial, Adelia menyatakan dukungannya, namun mengakui kompleksitas implementasinya.

"Pembatasan usia pengguna media sosial memang langkah yang baik," ujarnya. 

"Namun, sulit untuk membendung akses remaja terhadap media sosial di era digital saat ini. Remaja umumnya sudah cukup otonom, sehingga pembatasan usia mungkin tidak sepenuhnya efektif jika tidak diimbangi dengan strategi lain," sambungnya.

Meskipun demikian, Adelia menegaskan pentingnya pembatasan usia sebagai upaya pencegahan. "Pembatasan usia dapat 
membantu mengurangi paparan konten yang tidak sesuai dengan perkembangan kognitif dan emosional remaja," jelasnya. 

Hanya saja, lanjut Adelia, keberhasilannya sangat bergantung pada edukasi dan pengawasan. Regulasi yang ketat harus diimbangi dengan peran aktif orang tua dalam mengajarkan literasi digital dan mendampingi anak-anak mereka dalam menggunakan media sosial secara bijak.

Ia menambahkan pentingnya edukasi digital sejak dini. "Dari perspektif neuropsikologi, paparan dini terhadap media sosial dapat berdampak negatif pada perkembangan atensi, regulasi emosi, dan meningkatkan risiko kecanduan digital," kata Adelia. 

Pembatasan usia, jika diimplementasikan dengan baik dan diiringi edukasi serta pengawasan, dapat mengurangi dampak negatif tersebut."

Adelia juga menyoroti pentingnya konten positif di media sosial. Ia bilang, konten yang aman adalah konten yang positif dan tidak destruktif. Konten yang berisi motivasi, pengembangan diri, inspirasi, dan pengalaman belajar lebih baik. 

"Begitu juga konten yang menampilkan interaksi sosial yang sehat, nilai-nilai positif, dan komunikasi yang menghargai perbedaan," tegasnya. 

Menurutnya, konten dengan stimulasi visual yang tidak berlebihan dan pesan positif akan mendukung keseimbangan emosi dan perkembangan kognitif remaja.

Perkelahian di depan Pemkot Surabaya menjadi peringatan akan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, orang tua, dan platform media sosial dalam menciptakan lingkungan digital yang aman dan sehat bagi remaja.

Edukasi digital yang komprehensif dan pengawasan yang ketat sangat diperlukan untuk mencegah terulangnya insiden serupa.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut