Dakwaan dan Protes Anti-Islam
Pada Agustus 2024, Momika didakwa atas tuduhan "agitasi terhadap kelompok etnis" terkait dengan serangkaian aksi pembakaran Al-Qur'an yang ia lakukan pada musim panas 2023. Namun, proses hukum tertunda setelah kabar kematiannya.
Kondisi ini turut menambah ketegangan diplomatik, di mana protes anti-Swedia pecah di berbagai negara, termasuk kerusuhan di kedutaan Swedia di Baghdad. Meski demikian, pemerintah Swedia pada awalnya memberikan izin bagi Momika untuk melakukan aksinya berdasarkan undang-undang kebebasan berbicara di negara tersebut.
Pernyataan Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, mengungkapkan bahwa dinas keamanan Swedia kini terlibat dalam penyelidikan insiden ini, dengan kemungkinan adanya keterlibatan kekuatan asing. Namun, jelas bahwa aksi protes Momika telah mengguncang hubungan internasional Swedia dengan negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim.
Editor : Arif Ardliyanto