get app
inews
Aa Text
Read Next : Sambut HUT RI ke-79, Warga Perumahan Citra Harmoni Jalin Kekompakan dengan Olahraga

Pengacara Surabaya Buron, Diduga Terlibat Kredit Fiktif Rp5 Miliar di Sidoarjo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 10:56 WIB
header img
Pengacara Surabaya berinisial YHB dan Direktur Utama BPR di Sidoarjo, ID, buron usai divonis dalam kasus kredit fiktif Rp5 miliar. Kejari Surabaya kini memburu keduanya. Foto iNEWSSURABAYA/tangkap layar

SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID - Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya tengah memburu seorang pengacara berinisial YHB yang diduga terlibat dalam kasus kredit fiktif di sebuah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Sidoarjo. YHB telah berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO) setelah Mahkamah Agung (MA) menjatuhkan vonis 5 tahun penjara serta denda Rp10 miliar. Jika denda tidak dibayar, ia akan menjalani tambahan hukuman 6 bulan kurungan.

Tak hanya YHB, Direktur Utama BPR berinisial ID juga menjadi buronan. MA menghukumnya 6 tahun penjara atas keterlibatannya dalam kasus yang sama.

Kasi Intelijen Kejari Surabaya, Putu Arya Wibisana, mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang melakukan pencarian terhadap kedua terpidana tersebut.

"Mereka sudah ditetapkan sebagai DPO. Saat ini kami sedang melacak keberadaan mereka untuk segera dieksekusi," ujar Putu Arya, Sabtu (1/2/2025).

Kasus ini bermula pada tahun 2007 saat BPR tempat ID menjabat sebagai Direktur Utama mengalami kredit macet. Untuk menghindari penilaian buruk dari Bank Indonesia (BI) sebagai pengawas BPR dan Bank Mandiri sebagai kreditur, ID dan YHB yang saat itu menjabat sebagai Komisaris Utama merekayasa data kredit.

Mereka menciptakan 116 nasabah fiktif dengan total nilai kredit sebesar Rp5 miliar. Data nasabah palsu ini didapatkan dari kantor notaris, lalu diproses oleh ID untuk memanipulasi pembayaran angsuran bunga atas kredit bermasalah di BPR tersebut.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut