SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID - Indonesia Australia Business Council (IABC) East Java semakin mempererat hubungan kerja sama antara Jawa Timur dan Australia di berbagai bidang, termasuk perdagangan, investasi, pendidikan, dan budaya. Kemitraan yang telah berlangsung selama puluhan tahun ini terus berkembang dengan peluang-peluang baru yang semakin menjanjikan.
President IABC East Java Chapter, Caroline Gondokusumo, mengungkapkan bahwa hubungan ekonomi antara Jawa Timur dan Australia telah berjalan erat. Jawa Timur mengekspor berbagai komoditas unggulan ke Australia, seperti kopi, furnitur, produk kayu, dan bahan makanan bebas gluten.
“Jawa Timur memiliki banyak potensi produk yang bisa dikembangkan untuk pasar Australia. Begitu juga sebaliknya, ada peluang besar bagi pengusaha Australia untuk menjalin kerja sama dengan mitra di Jawa Timur,” ujar Caroline, yang juga menjabat sebagai CEO PT Dutakom Wibawa Putra (D~NET).
Di sektor pendidikan, kehadiran Western Sydney University (WSU) di Surabaya menjadi tonggak penting dalam hubungan bilateral kedua wilayah. Kampus ini membuka peluang bagi mahasiswa tidak hanya dari Jawa Timur dan Indonesia, tetapi juga dari seluruh Asia Tenggara.
“Mahasiswa WSU Surabaya bisa belajar dua tahun di Indonesia, lalu melanjutkan satu tahun di Sydney dengan kurikulum yang sama. Ini tentu meringankan biaya pendidikan bagi mahasiswa,” tambahnya.
Caroline Gondokusumo resmi terpilih sebagai President IABC East Java Chapter periode 2025-2027, menggantikan Antony Harsono yang telah memimpin sejak 2023. Di bawah kepemimpinannya, IABC bertekad memperluas keanggotaan yang saat ini berjumlah sekitar 120 anggota, sebagian besar dari sektor manufaktur.
“Salah satu fokus utama kami adalah memperkuat kolaborasi dengan Austrade (Komisi Perdagangan dan Investasi Australia) serta Konsulat Jenderal Australia di Surabaya. Selain itu, kami juga akan mengadakan business matching, networking session, dan memfasilitasi perdagangan antara pelaku usaha Jawa Timur dan Australia,” jelas Caroline.
Menurutnya, permintaan produk dari Australia terus berkembang, termasuk untuk produk daur ulang seperti palet, kemasan, dan perangkat lunak. IABC East Java siap menjembatani pelaku usaha untuk menjajaki peluang bisnis ini.
Antony Harsono menambahkan bahwa hubungan antara Jawa Timur dan Australia semakin erat, terutama dengan adanya kerja sama sister state antara Jawa Timur dan Western Australia.
“Western Australia unggul dalam sektor pendidikan dan olahraga, sementara di bidang ekonomi, mereka memiliki industri pertambangan yang kuat. Hal ini membuka peluang besar bagi kolaborasi bisnis,” kata Antony.
Indonesia dan Australia juga telah menerapkan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) sejak Juli 2020, yang semakin mempermudah perdagangan dan investasi antara kedua negara.
Antony juga menyoroti peran Australia sebagai pemasok utama produk susu ke Indonesia, yang semakin relevan dengan kebijakan Makan Bergizi Gratis yang menjadi program prioritas Presiden.
Konsulat Jenderal Australia di Surabaya, Glen Askew, menegaskan bahwa Jawa Timur merupakan mitra penting bagi Australia. Kehadiran WSU di Surabaya menjadi salah satu bukti komitmen Australia dalam pengembangan pendidikan di Indonesia.
Di sektor perdagangan, Australia banyak memasok bahan baku industri, terutama untuk sektor susu. Perusahaan seperti Greenfields mengimpor sapi perah langsung dari Australia, sementara Nestlé masih mengandalkan sebagian bahan baku dari sana.
Sebaliknya, produk olahan kayu dan seafood dari Jawa Timur telah memasuki pasar Australia, menunjukkan daya saing produk lokal di kancah internasional.
Dalam bidang investasi, Australia menempati peringkat ke-15 dalam daftar negara dengan investasi terbesar di Jawa Timur. Sejumlah perusahaan Australia telah beroperasi di kawasan industri seperti SIER, PIER, dan JIIPE.
Konjen Australia juga terus mendorong produk Jawa Timur untuk masuk ke pasar Australia. “Kami melihat potensi besar dalam ekspor buah-buahan seperti manggis dan buah naga. Prosesnya memang tidak mudah, tetapi dengan standar kualitas yang baik, kami optimistis produk Jawa Timur bisa bersaing,” ujar Glen Askew.
Kolaborasi antara Jawa Timur dan Australia terus berkembang dengan peluang yang semakin luas. Dengan dukungan IABC East Java, pemerintah, dan dunia usaha, kerja sama ini diharapkan semakin memperkuat hubungan ekonomi, pendidikan, dan budaya antara kedua wilayah.
Dengan semakin terbukanya akses perdagangan dan investasi, para pelaku usaha di Jawa Timur kini memiliki peluang lebih besar untuk menembus pasar Australia dan sebaliknya.
IABC East Java berkomitmen menjadi jembatan bagi bisnis di kedua negara, membuka peluang baru, serta mempererat hubungan strategis yang sudah terjalin selama puluhan tahun.
Editor : Arif Ardliyanto